Suara.com - Warganet di media sosial belakangan ini menyoroti kinerja Polri lantaran menilai hanya mengurusi kasus setelah viral di dunia maya. Belakangan, akun X Divisi Humas Polri @DivHumas_Polri mengunggah video beberapa anggota tengah mengaji.
Dalam video tersebut, terekam beberapa anggota kepolisian membaca Al-Qur'an bersama-sama. Namun, unggahan tersebut menuai atensi dari Gus Arifin, pendiri Agus Arifin Institute.
"Kepolisian melalui Divisi Humas Polri menggelar Khataman Al-Quran rutin di Masjid Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/12). Acara ini dipimpin oleh Ustadz Muhaimin, Ustadz Salim Maftukhi, Ustadz Muhsinun, dan Ustadz Hamzah Arafah serta diikuti oleh 10 personel Divhumas Polri dan 5 Taruna Akademi Kepolisian," cuit akun X Divisi Humas Polri.
Namun, sejumlah warganet menilai jika unggahan tersebut hanya untuk pencitraan di tengah kritikan mengenai kinerja Polri.
Baca Juga: Divonis PTDH Sidang Etik Pemerasan Terhadap Penonton Konser DWP, Kombes Donald Ajukan Banding
Pendapat serupa juga dilontarkan oleh Gus Arifin melalui akun X miliknya yang menyebut jika unggahan itu hanya bertujuan untuk menutupi akhlak Polri yang telah rusak.
"Nggak usah nampilin gambar polisi ngaji seperti ini kalau hanya ingin menutupi rusaknya akhlak kalian," cuit Gus Arifin.
Unggahan yang telah disukai sebanyak lebih dari 16.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
"Jika menampilkan gambar ngaji hanya untuk menutupi kesalahan itu sama saja menginjak-injak kitab suci. Salah satu solehnya polisi itu saat menjalankan tugas dengan amanah, tidak merekayasa kasus, tidak memeras turis malah bikin malu negara. Ingat Bripka Seladi? Dialah polisi teladan," komentar @mas_*****
"Usaha mungkin ya, Gus. Tapi yang namanya teori sama fakta di lapangan berseberangan atau hanya untuk menutupi masalah, justru makin tambah runyam," tambah @mazan*********
Baca Juga: Viral Karyawan Rayakan Ultah Office Boy dengan Memberi Kejutan Tak Terduga
"Cuma demi konten. Solehnya polisi itu ya jadi penegak hukum yang bener, nggak main tembak, nggak sesuka hati sama masyarakat," timpal @kang*****
"Kan ajarannya Mulyono, kebobrokan ditutupi narasi plasu dan pencitraan," sahut @just******