Setelah melihat Venus, pengamat akan dimanjakan dengan penampakan Saturnus. Planet tersebut akan terlihat seperti bintang yang tidak berkelap-kelip.
Dari Jakarta, kedua objek akan terlihat pukul 18:42 WIB dengan ketinggian 49 derajat di atas cakrawala barat. Keduanya lalu tenggelam pada pukul 22:03 WIB.
Meskipun bisa dilihat dengan mata telanjang dalam bentuk titik terang, namun jika pengamat ingin melihat detail cincin Saturnus maka dibutuhkan bantuan teropong atau teleskop.
![Ilustrasi Saturnus. [Unsplash/NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/02/44682-ilustrasi-saturnus.jpg)
3. Konjungsi Bulan dan Jupiter
Setelah melihat planet bercincin, pengamat juga memiliki kesempatan untuk mengamati planet terbesar di tata surya, yaitu Jupiter.
Planet raksasa ini akan muncul pada 11 Januari 2025. Bulan akan berada pada jarak 5 derajat dari Saturnus. Dari Jakarta, pasangan objek tersebut akan terlihat di langit malam sekitar pukul 18:27 WIB dengan titik tertinggi pada pukul 21:09 WIB dengan ketinggian 62 derajat di atas cakrawala utara.
Keduanya dapat terus diamati hingga sekitar pukul 02:24 WIB. Bulan akan berada pada magnitudo -12,6 dan Jupiter pada magnitudo -2,7, di mana keduanya berada di konstelasi Taurus.
Jika pengamat ingin melihat detail Jupiter, seperti Bintik Merah Besar miliknya, maka pengamat harus menggunakan alat bantu seperti teropong.
4. Bulan purnama
Baca Juga: Kalender 2025 Sama dengan 1975? Download Tanggalan PDF Gratis, Ada Hijriah dan Wetonnya
Bulan akan mencapai fase penuh pada 14 Januari 2025. Bulan purnama pada Januari disebut juga sebagai Wolf Moon atau Bulan Serigala.