Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Indonesia Gibran Rakabuming kerap menjadi sorotan publik di dunia maya karena sikapnya yang menuai kritik. Sebelumnya, Gibran Rakabuming menarik atensi publik karena tidak memberikan sambutan di sebuah acara Muhasabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional VII Korpri di Kalimantan Tengah pada 5 November 2024.
Namun rupanya, itu bukan momen terakhir Gibran Rakabuming tidak memberikan sambutan saat menghadiri sebuah acara. Putra sulung Jokowi itu kembali melakukan hal serupa saat hadir di acara Rembuk Tani Nasional yang berlangsung di Semarang pada 22 November 2024.
Hal itu terlihat dalam video yang dibagikan ulang oleh akun X @CakKhum. Sikapnya dinilai tak pantas sebagai seseorang yang menjabat menjadi Wapres RI. Padahal, acara tersebut dihadiri sekitar 5.000 petani, sebuah kesempatan emas bagi Gibran Rakabuming untuk memberikan wejangan.
"Fufufafa kembali tak bisa bicara di forum, para-para parah," cuit pemilik akun.
Baca Juga: Gibran Pernah Foto Bareng Moderator Kaskus Populer, Warganet: Bukti Baru...
Meski begitu, Gibran Rakabuming justru melayani permintaan foto bersama atau selfie dengan para petani. Alih-alih memberikan sambutan terlebih dahulu, Gibran Rakabuming pun langsung menyalurkan bantuan kepada kelompok tani.
Publik mengkhawatirkan jika sikap Gibran Rakabuming yang enggan memberikan sambutan di acara nasional ini akan menjadi kebiasaan, mengingat posisinya sebagai Wapres.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 10.000 kali itu pun menuai beragam komentar dari pengguna X lainnya.
"Selfie-selfie doang? Kayak emak-emak lagi liburan," komentar @muni*****.
"Ngomong apa kek gitu, masa iya setiap kunjungan isinya bagi-bagi bantuan dan selfie doang? Hadeuh," tambah @feri*****.
Baca Juga: Tahun 2024, Prabowo Subianto Menjadi Tokoh Terpopuler di Media Sosial
"Lucu banget sebenernya. Negara ini tuh demen banget sama hal-hal simbolis tapi wapresnya ngelakuin basic speech aja nggak bisa," timpal @zucc*****.
"Soalnya dia tau kalau ngasih sambutan bakalan digoreng karena isinya kosong," sahut @satu*****.
"Susah. Kapabilitasnya cuma bagi-bagi susu, tengak-tengok, dan selfie-selfie. Yang penting ada konten yang bisa diolah jadi aktivitas yang dicitrakan dekat dengan rakyat dan berbeda dengan wapres sebelumnya yang didisain sepi warta. Orientasinya kepentingan diri sendiri, bukan kepentingan rakyat," ujar @aidu*****.