AI Diprediksi Bakal Jadi Senjata Baru Penjahat Siber dan Ancaman Makin Besar

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 02 Januari 2025 | 10:50 WIB
AI Diprediksi Bakal Jadi Senjata Baru Penjahat Siber dan Ancaman Makin Besar
ilustrasi AI (pexels/Tara Winstead)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecerdasan buatan (Artificial Intellegence/AI) mengubah berbagai industri di seluruh dunia.

Sebuah studi Kaspersky baru-baru ini, yang dilakukan di antara para profesional InfoSec dari perusahaan menengah dan besar di seluruh dunia, mengungkapkan bahwa 46 perse responden meyakini bahwa sebagian besar serangan dunia maya yang dialami oleh organisasi mereka dalam 12 bulan terakhir menggunakan teknologi AI dalam beberapa cara.

AI memberdayakan penjahat dunia maya untuk menyerang target mereka dengan kecepatan dan ketepatan yang lebih tinggi.

Salah satu transformasi yang paling signifikan adalah cara AI merevolusi kampanye phishing dan rekayasa sosial otomatis.

Baca Juga: Generasi Baru 2025: 'Gen Beta' Siap Hadir, Disebut Yang Terburuk?

Dengan menggunakan alat AI, peretas kini dapat menganalisis data karyawan secara mendalam, mempelajari posisi mereka di perusahaan, pola perilaku dalam komunikasi, dan mengungkap aktivitas media sosial mereka untuk menciptakan taktik rekayasa sosial yang sangat personal dan kredibel.

Hal yang mengkhawatirkan, AI juga digunakan oleh penjahat dunia maya untuk menghasilkan konten audio dan video deepfake, meniru suara dan rupa CEO atau eksekutif lain dalam penipuan.

Ilustrasi Deepfake. [Envato]
Ilustrasi Deepfake. [Envato]

Selain itu, AI juga membantu penyerang melewati mekanisme keamanan tradisional.

Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, penyerang dapat menguji semua kemungkinan varian serangan secara real time, yang memberi mereka cara lebih efektif untuk menghindari perangkat lunak keamanan dan deteksi firewall.

Munculnya serangan yang didukung AI berarti semua jenis dan ukuran bisnis kini menghadapi peningkatan risiko.

Baca Juga: Godfather of AI Peringatkan Ancaman Masa Depan, Teknologi AI Bisa Ungguli Manusia

Sebelumnya, beberapa bisnis mungkin tidak dianggap sebagai target potensial, tetapi AI kini memberdayakan penyerang untuk meningkatkan skala operasi mereka lebih jauh.

Penjahat dunia maya dapat menyerang ribuan perusahaan secara bersamaan dengan upaya minimal.

Kerusakan yang terkait dengan serangan yang digerakkan oleh AI, baik finansial maupun reputasi, dapat menjadi parah bagi bisnis.

Selain itu, denda kerugian dan biaya hukum, serta kerusakan jangka panjang pada kepercayaan pelanggan dapat menyusul — area yang sangat sensitif untuk sektor-sektor seperti finansial, layanan kesehatan, dan layanan hukum, yang sangat bergantung pada kepercayaan dan privasi pelanggan.

Untuk melawan ancaman kejahatan dunia maya yang didorong oleh AI, bisnis perlu berfokus pada pembangunan kerangka kerja keamanan siber yang komprehensif daripada hanya mengandalkan
solusi yang didukung AI.

Meskipun alat AI memainkan peran penting dalam pemantauan waktu nyata dan deteksi ancaman, alat tersebut tidak cukup berdiri sendiri.

Keamanan siber yang efektif memerlukan pendekatan berlapis yang mencakup perangkat keamanan canggih, pelatihan karyawan secara berkala, dan perencanaan respons insiden yang proaktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI