Password Rumit Tak Lagi Disarankan, Ini Alternatif yang Lebih Aman

Kamis, 02 Januari 2025 | 08:09 WIB
Password Rumit Tak Lagi Disarankan, Ini Alternatif yang Lebih Aman
Ilustrasi kata sandi email. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pakar teknologi mengungkapkan bahwa penggunaan kata sandi yang terlalu rumit mungkin tidak seefektif yang kita kira. Bahkan, pendekatan ini bisa lebih merugikan daripada menguntungkan dalam melindungi data pribadi dan perangkat kita.

Seiring dengan meningkatnya jumlah akun digital, dari perbankan online hingga media sosial, pengguna sering kali harus mengingat banyak kata sandi.

Tidak jarang, kata sandi ini dirancang dengan kombinasi angka, huruf besar, huruf kecil, dan simbol untuk memenuhi aturan keamanan. Namun, strategi ini telah dikritisi oleh badan keamanan teknologi terkemuka, termasuk Institut Standar dan Teknologi Nasional AS (NIST).

Menurut pedoman terbaru NIST yang dikutip dari UNILAD, kata sandi yang terlalu rumit justru dapat meningkatkan risiko keamanan.

Baca Juga: Rentan Dibobol! "Bismillah" dan "Sayang" Jadi Kata Sandi Terpopuler di Indonesia

Pengguna cenderung mencatat kata sandi yang sulit di buku catatan fisik atau menyimpannya di perangkat mereka, yang jika ditemukan oleh peretas, dapat membahayakan semua akun yang dimiliki.

Sebagai alternatif, NIST merekomendasikan penggunaan kata sandi yang panjang daripada kompleks. Misalnya, serangkaian kata yang mudah diingat seperti kalimat pendek atau frase panjang lebih sulit diretas daripada kombinasi acak huruf dan simbol. Kata sandi dengan panjang hingga 64 karakter, meski sederhana, hampir mustahil untuk dipecahkan oleh peretas.

Mengapa Panjang Lebih Baik?

Ilustrasi hacker membobol kata sandi. (Pixabay/ TheDigitalWay)
Ilustrasi hacker membobol kata sandi. (Pixabay/ TheDigitalWay)

Analisis basis data yang diretas menunjukkan bahwa aturan kompleksitas kata sandi tidak seefektif yang selama ini diyakini. Panjang kata sandi memberikan lapisan keamanan yang lebih baik tanpa membebani pengguna dengan keharusan mengingat kombinasi rumit.

Selain itu, kebijakan yang mewajibkan penggantian kata sandi secara berkala—seperti setiap 60 hingga 90 hari—juga tidak lagi disarankan. Kebiasaan ini cenderung membuat pengguna mengulang pola kata sandi yang sama atau mencatatnya di tempat yang mudah diakses.

Baca Juga: Rahasia Tembus Wifi Tetangga Cuma Pakai HP, Aman Gak Ya?

Langkah Aman untuk Masa Depan

NIST menyarankan pengguna untuk membuat kata sandi unik untuk setiap akun, menggunakan frase yang panjang namun mudah diingat, serta menghindari penyimpanan kata sandi di tempat yang rentan diakses pihak lain. Solusi ini tidak hanya mengurangi stres pengguna, tetapi juga meningkatkan keamanan data secara signifikan.

Dengan pendekatan ini, keamanan digital bisa lebih terjamin tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna. Jadi, sudahkah Anda siap mengganti kata sandi rumit dengan yang lebih panjang dan mudah diingat?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI