Suara.com - Influencer yang mengklaim sebagai 'Cyber Security Advisor', Mr Bert menuai sorotan karena menebar hoaks terkait ransomware BRI. Tak hanya tentang ransomware, Mr Bert pernah membodohi YouTuber ternama mengenai modus penipuan berbasis QRIS.
Sebagai informasi, Mr Bert sempat mengunggah video berisi isu data bank bocor. Postingannya viral di mana Mr Bert terekam menahan tangis karena peringatannya tak digubris oleh suatu bank.
"Sudah berbulan-bulan gue kasih tahu 'mereka' ada di dalam. Gue ada data validnya. Gue ada data tentang password bocor internalnya, gue ada. Gue tunjukkan, gue udah presentasi, gue tunjukin, ini datanya! Yang penting posisi dulu mereka harus ngapain. Tapi gue malah diminta meminta maaf di situ," ucap Mr Bert.
Postingan langsung dihapus setelah isu ransomware BRI ternyata hoaks. Sang peretas, Bashe, sudah menyebar data yang ternyata hanyalah data lawas tak begitu penting di Scribd.
Beberapa pakar IT hingga Menkomdigi mengonfirmasi bahwa kebocoran data di BRI adalah hoaks. "Setelah tenggat waktunya udah habis, akhirnya datanya dirilis oleh pelaku. Isi datanya cuma 1 file excel yang isinya cuma 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di scribd dan pdfcoffee. Mari tepuk tangan untuk Bashe, group ransomware terkocak sepanjang masa," tulis Teguh Aprianto, konsultan keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia.

Mr Bert Bodohi YouTuber
Mr Bert diketahui pernah mengunjungi podcast milik Samuel Christ dan Daniel Mananta. Baik Samuel maupun Daniel Mananta terkesima mengingat data mereka dapat terekam ke perangkat milik Mr Bert.
Namun ternyata, Mr Bert menggunakan trik tertentu agar gadget yang dipegang dapat melakukan scan atau pemindaian ke situs palsu. Selain itu, Mr Bert sudah mengatur agar smartphone miliknya memberikan akses kamera, mikrofon, dan lokasi sehingga data dapat terekam dengan baik.
Konten Mr Bert masuk dalam kategori 'menyesatkan' dan mampu memberikan ketakutan berlebihan kepada masyarakat. YouTuber yang menyoroti 'pembodohan' Mr Bert adalah PACE KOMPUTER.
"Beberapa konten Mr Bert justru memancing ketakutan berlebih bagi masyarakat awam. Kebanyakan informasinya hanya sepotong atau menggunakan bahasa tingkat tinggi sehingga masyarakat menjadi salah kaprah, termasuk terkait QRIS ini," tulis PACE KOMPUTER.