Sebelum Hoax Ransomware BRI, Mr Bert Juga Keliru Soal Data INAFIS

Agung Pratnyawan Suara.Com
Jum'at, 27 Desember 2024 | 14:58 WIB
Sebelum Hoax Ransomware BRI, Mr Bert Juga Keliru Soal Data INAFIS
Ilustrasi keamanan siber. [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tidak ada risiko rekening diambil alih, dana diambil alih, dana dicuri, atau ditransfer. Itu hanya terjadi kalau credential mobile anda diambil. Kalau credential mobile dan OTP anda diambil, itu bisa terjadi pengambilalihan dana," ungkap Alfons dalam video di postingan Instagram miliknya.

Menurut pakar IT dari Vaksin.com tersebut, pengambilalihan akun hampir mustahil jika berkaitan dengan data kependudukan termasuk ibu kandung.

Karena dibutuhkan OTP sebagai kode verifikasi yang digunakan seseorang bila ingin mengakses akunnya. Tidak sekadar nama pengguna dan nama ibu kandung.

Jadi menurut Alfons, pengguna aplikasi mobile bisa merasa aman selama tidak memberi tahu nama pengguna, password dan OTP mobile banking.

Kesalahan Mr Bert soal penyampaian informasi tersebut tak berhenti di kebocoran data INAFIS. Namun paling baru juga di kabar serangan Ransomware yang disebutnya mengenai BRI.

Serangan Ransomware di BRI Ternyata Salah

Mr Bert. (tiktok/realmrbert)
Mr Bert. (tiktok/realmrbert)

Tidak hanya dari BRI yang memastikan tidak terjadi serangan ransomware, beberapa pihak juga memastikan kabar serangan tersebut salah.

Pakar IT Pratama Persadha yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC menyampaikan jika kabar mengenai serangan ransomware di BRI tidak terbukti benar.

Pasalnya, layanan perbankan BRI dan mobile banking milik bank negara tersebut tidak mengalami kendala operasional.

Baca Juga: Ngakunya Pakar IT, Mantan Admin Judi Online ini Berkali-kali Bikin Pernyataan Menyesatkan Hingga Diserang Netizen

Tim CISSReC juga telah melakukan investigasi dan menyebut bahwa informasi serangan ransomware ini hanyalah upaya percobaan dari hacker guna memeras BRI dan membuatnya seolah-olah terkena serangan ransomware.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI