Suara.com - Selebgram Mr Bert dalam salah satu videonya mengaku telah memperingatkan publik terkait ancaman serangan ransomware di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Terbukti menyebarkan hoaks, dirinya justru menerima berbagai hujatan di media sosial.
Melalui laman TikTok miliknya, Mr Bert mengaku jika dirinya sudah lama memperingatkan pemerintah dan pihak Bank BRI terkait ancaman serangan ransomware. Sayangnya, peringatan darinya ini tidak ditanggapi dengan baik.
Dalam video terbaru miliknya, Mr Bert menanggapi kabar mengenai serangan ransomware BRI. Dirinya pun dengan tegas menyinggung sosok Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Prabowo dan Gibran Rakabuming untuk menangani masalah pelik ini.
Sayangnya, pernyataan Mr Bert terkait ancaman ransomware ini hanyalah hoaks semata.. Pasalnya, konsultan Cybersecurity Teguh Aprianto menyebut jika file ransomware tersebut hanyalah data excel dengan dokumen scribd dan pdfcoffee.
Selain dianggap menyebarkan isu hoaks terkait ancaman serangan ransomware BRI, Mr Bert juga sempat menyampaikan sejumlah pernyataan menggegerkan lainnya seperti yang sudah dirangkum oleh Suara.com ini.
1. Modus penipuan menggunakan QRIS
Dalam salah satu video dirinya dengan Samual Christ pada November 2024 lalu, Mr Bert menyebut jika metode pembayaran dengan menggunakan QRIS dapat digunakan untuk melakukan penipuan.
Aksi penipuan ini bisa dilakukan melalui QRIS yang mengantas pengguna ke laman bank palsu. Selanjutnya, pengguna diminta untuk mengisi username dan PIN serta mengisi form data pribadi yang nantinya bisa disalah gunakan.
Dirinya pun sempat melakukan pengujian menggunakan Google Lens yang kemudian masuk ke laman BRI palsu. Pengguna kemudian diminta mengisi form data pribadi yang terancam disalah gunakan.
Baca Juga: Jadwal Penutup Paruh Pertama BRI Liga 1: Laga Panas di Solo dan Bali
Hal ini dibantah oleh banyak pengamat teknologi yang menyebut jika pendapatnya hanyalah hoaks semata. Pasalnya, sistem QRIS yang berlaku membawa pengguna langsung ke laman pembayaran untuk kemudian diproses tanpa perlu masuk ke laman tertentu.
2. Sebut INAFIS bisa digunakan untuk menonaktifkan rekening bank
Pada tahun 20223 lalu, Mr Bert membuat pernyaataan yang menyebut bahwa data Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau INAFIS telah bocor sehingga mengungkap NIK, nama warga, nomor telepon hingga beberapa data pribadi lainnya.
Terkait pernyataannya ini, spesialis keamanan teknologi Vaksincom, Alfons Tanujaya menyebut bahwa INAFIS tidak bisa digunakan untuk membobol atau menonaktifkan akun pengguna.
Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi hanya jika credential mobile pengguna diambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Credential mobile yang dimaksud ini mencakup kode OTP yang biasanya diterima pengguna.
3. Serangan ransomware BRI
Pernyataan kontroversial Mr Bert lainnya adalah mengenai serangan ransomware BRI yang ia sebut telah ia kumandangkan sejak tahun 2023 lalu. Dirinya dengan yakin menyebut jika data pribadi pengguna bank tersebut telah beredar dan dibocorkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Dirinya pun sempat mengaku memiliki banyak data dengan ribuan password internal BRI yang digunakan oleh oknum tersebut sebagai bagian dari serangan ransomware.
Pernyataannya tersebut dibantah keras oleh konsultan Cybersecurity Teguh Aprianto melalui cuitan di akun X miliknya beberapa waktu lalu. Dirinya menyebut jika data ransomware yang menyerang BRI ini hanya berisi 1 file excel.
"Isi datanya cuma 1 file excel yang isinya cuma 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di scribd dan pdfcoffee. Mari tepuk tangan untuk Bashe, grup ransomware terkocak sepanjang masa," ujar konsultan Cybersecurity Teguh Aprianto.
Menjadi sorotan usai beberapa kali mengaku sebagai pakar IT yang menyebarkan berbagai berita hoaks, itu tadi deretan pernyataan kontroversial Mr Bert yang ramai dibicarakan di media sosial.