Suara.com - Penetapan status tersangka bagi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menjadi sorotan publik baru-baru ini.
Menjadi salah satu tangan kanan Megawati, Ketua Umum Partai tersebut mengaku akan pasang badan membela Hasto Kristiyanto.
Dalam salah satu pemberitaan yang beredar di laman X, Megawati mengancam akan datang ke KPK jika Hasto Kristiyanto ditangkap oleh penyidik KPK. Foto pemberitaan tersebut ramai beredar di laman X hingga menjadi viral.
Seorang netizen dengan akun @bachrum_achmadi menyebut jika PDIP bisa memanfaatkan momentum dan membongkar kasus ijazah palsu yang selama ini menyeret nama mantan Presiden Indonesia, Jokowi.
Baca Juga: Reforma Agraria Era Jokowi Mandek, Konflik Petani dengan Korporasi yang Meningkat
"Kalau aja PDIP bongkar soal isu ijazah palsu, kelar ini perang!" tulis akun @bachrum_achmadi.
Menurut netizen ini, Megawati bisa memanfaatkan isu panas penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka KPK dengan mengungkap kasus ijazah palsu Jokowi.
Ciuitan mengenai publik yang mendukung Hasto Kristiyanto dan Megawati untuk bisa membongkar kasus ijazah palsu ini lalu menjadi viral di X dan mendapat berbagai komentar dari netizen.
"Kalau ijazahnya benar-benar palsu, semua kebijakan yang pernah dibuat harus dibatalkan, termasuk undang undang. Karena dibuat oleh presiden yang tidak sah" balas netizen.
"Bongkar aja kalau emang ada kasus ijazah palsu, tidak perlu beretorika di medsos doang" komentar akun lainnya.
Baca Juga: Dua Kader Elitenya Terjerat Kasus Harun Masiku, Pukulan Beruntun PDIP Jelang Kongres
"Ayo mak banteng, lawan dong. Masa baru kena hook kiri udah ciut" ungkap netizen.
"Bukannya kelar bray, tapi awal dari peperangan terbuka di antara mereka. Mudah-mudahan aja kejadian, biar rakyat bisa menilai" tulis akun lainnya membalas.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku pada Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Penetapan statusnya ini menuai berbagai respon dan teori di media sosial.
Beberapa publik menyebut jika hal ini berkaitan dengan mantan Presiden Indonesia, Jokowi yang baru-baru ini resmi hengkang dari partai besutan Megawati, PDIP.