Begini Cara Perusahaan Antisipasi Serangan Siber di Masa Depan

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:38 WIB
Begini Cara Perusahaan Antisipasi Serangan Siber di Masa Depan
Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kaspersky IT Security Economics mengungkap rencana perusahaan mengantisipasi serangan siber.

Laporan ini berdasarkan survei yang dilakukan di 27 negara di Eropa, kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Turki, dan kawasan Afrika, Amerika Latin dan Utara.

Menurut penelitian tersebut, perusahaan berencana untuk meningkatkan anggaran keamanan TI mereka hingga 9 persen.

Anggaran keamanan siber rata-rata untuk perusahaan besar adalah sebesar 5,7 juta Dolar AS.

Dari sana 41,8 juta Dolar AS dialokasikan untuk TI secara umum, sementara Perusahaan dengan skala kecil dan menengah (UMKM) menginvestasikan 0,2 juta Dolar AS dalam keamanan TI dari anggaran TI rata-rata 1,6 juta Dolar AS.

Kemungkinan alasan untuk peningkatan investasi dapat ditemukan dalam analisis kerugian finansial dari insiden siber.

Ilustrasi Malware (Pexel.com/solarseven)
Ilustrasi Malware (Pexel.com/solarseven)

Perusahaan besar mengalami rata-rata 12 insiden tahun ini, menghabiskan 6,2 Dolar AS juta untuk pemulihannya, jumlah ini —1,1 kali lebih tinggi dari anggaran yang dialokasikan untuk keamanan TI secara keseluruhan.

Meskipun memiliki sumber daya yang lebih besar dan infrastruktur keamanan yang canggih, skala dan kompleksitas organisasi perusahaan besar membuat mereka lebih rentan terhadap pelanggaran yang merugikan.

Sementara perusahaan-perusahaan ini sering kali lebih siap untuk mendeteksi insiden dengan cepat, waktu yang dibutuhkan untuk sepenuhnya menanggapi dan mengurangi ancaman ini dapat berlangsung selama berjam-jam, menggarisbawahi tantangan dalam mengelola lingkungan TI yang luas dan kompleks.

Baca Juga: Viral Serangan Siber, Apa Itu Ransomware dan Bagaimana Mengatasinya?

Sedangkan untuk UMKM, organisasi-organisasi ini mengalami rata-rata 16 insiden tahun ini,
sementara menghabiskan 0,3 juta Dolar AS untuk perbaikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI