12 Alasan Aneh Kenapa Manusia Belum Menemukan Alien

Muhammad Yunus Suara.Com
Selasa, 24 Desember 2024 | 15:10 WIB
12 Alasan Aneh Kenapa Manusia Belum Menemukan Alien
Ilustrasi dunia alien menggunakan ChatGPT [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ini adalah pemikiran yang menakutkan: Jika kita tidak menjelajahi alam semesta sebanyak mungkin sebelum itu, penyelidikan seperti itu mungkin akan hilang selamanya.

“Bintang-bintang tidak hanya menjadi tidak dapat diamati, tapi juga tidak dapat diakses sama sekali,” tulis Dan Hooper, ahli astrofisika di Fermi National Accelerator Laboratory di Illinois, dalam sebuah penelitian awal tahun ini. Itu berarti kita mempunyai tenggat waktu yang serius untuk menemukan dan bertemu alien di luar sana – dan untuk tetap selangkah lebih maju dari energi gelap, kita harus memperluas peradaban kita ke sebanyak mungkin galaksi sebelum mereka semua hanyut.

Tentu saja, mendorong pertumbuhan seperti itu tidaklah mudah, kata Hooper. Ini mungkin melibatkan penataan ulang bintang-bintang.

12. Manusia Terlalu Terburu-buru

Mungkin, kita hanya perlu bersabar. Dalam skala waktu kosmik, kehidupan manusia masih sangat muda. Jika alien benar-benar ada, mungkin mereka hanya menunggu hingga kita cukup dewasa untuk menyapa mereka.

Jika Anda meninggalkan rumah hari ini, Anda melihat alien. Wanita yang mengantarkan surat? Asing. Tetangga sebelahmu? Orang asing yang usil. Orang tua dan saudara kandungmu? Alien, alien, alien.

Setidaknya, itulah salah satu implikasi dari teori astrobiologi pinggiran yang disebut “hipotesis panspermia”. Singkatnya, hipotesis tersebut mengatakan bahwa sebagian besar kehidupan yang kita lihat di Bumi saat ini tidak berasal dari sini, melainkan “disemai” di sini jutaan tahun yang lalu oleh meteor yang membawa bakteri dari dunia lain.

Para pendukung teori ini berpendapat bahwa gurita, tardigrada, dan manusia berasal dari bagian lain galaksi — namun sayangnya, tidak ada bukti nyata yang mendukung hal tersebut. Satu argumen tandingan yang besar: Jika bakteri yang membawa DNA manusia berevolusi di planet lain yang berdekatan, mengapa kita tidak menemukan jejak manusia di mana pun selain Bumi? Sekalipun hipotesis ini ternyata masuk akal, tetap saja tidak membantu kita menjawab pertanyaan mengganggu Fermi … Di mana semua orang?

Catatan Editor: Artikel ini pertama kali diterbitkan pada Juli 2018. Diperbarui pada 2 Desember 2024 dengan kajian dan informasi baru oleh livescience.com kemudian diterbitkan ulang Suara.com dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga: Manusia Singa: Jejak Kepercayaan Agama Tertua di Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI