Misteri "Kristen Pertama" di Eropa Terpecahkan Berkat Jimat Perak Berusia 1800 Tahun

Selasa, 24 Desember 2024 | 09:39 WIB
Misteri "Kristen Pertama" di Eropa Terpecahkan Berkat Jimat Perak Berusia 1800 Tahun
Ilustrasi orang Kristen beribadah (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perkembangan luar biasa di dunia arkeologi telah terjadi menjelang liburan Natal. Para arkeolog berhasil “membuka secara digital” sebuah amulet perak (atau sering disebut Jimat) berusia 1.800 tahun untuk menguraikan inskripsi yang diduga sebagai bukti Kekristenan tertua di Eropa.

Dilansir dari Nypost, penemuan ini diakui sebagai bukti otentik Kekristenan murni pertama yang ditemukan di utara Pegunungan Alpen. Temuan tersebut diyakini dapat mengubah sejarah suci selamanya.

“Ini akan memaksa kita untuk memutar kembali sejarah Kekristenan di Frankfurt dan wilayah sekitarnya sekitar 50 hingga 100 tahun,” ujar Mike Josef, Wali Kota Frankfurt, Jerman, tempat artefak ini ditemukan.

“Penemuan pertama Kekristenan di utara Pegunungan Alpen berasal dari kota kita,” tambahnya.

“Kita bisa bangga dengan hal ini, terutama menjelang Natal.”

Amulet atau jimat ini menyimpan lembaran perak “setipis wafer” sepanjang 3,5 cm, yang dikenal sebagai “Inskripsi Perak Frankfurt.”

Artefak tersebut ditemukan pada 2018 di bawah dagu kerangka seorang pria di situs pemakaman di pinggiran Frankfurt. Namun, tulisan kuno yang berasal dari tahun 230 hingga 270—ketika agama-agama dominan di Eropa adalah Yudaisme dan paganisme—baru dapat dibaca sekarang.

Penampakan jimat atau amulet di Museum Arkeologi Frankfurt. [Dok New York Post]
Penampakan jimat atau amulet di Museum Arkeologi Frankfurt. [Dok New York Post]

Dekripsi dengan Teknologi Canggih

Para ahli dari Leibniz Center for Archaeology (LEIZA) menggunakan pemindaian tomografi komputer (CT) untuk membaca ukiran 18 baris pada artefak ini. Teks tersebut menyebutkan Yesus Kristus sebagai “Anak Allah.”

Baca Juga: Tragedi di Pasar Natal Magdeburg, Korban Luka Lebih dari 200 Orang

“Inskripsi itu berbunyi: ‘Dalam nama Santo Titus. Kudus, kudus, kudus! Dalam nama Yesus Kristus, Anak Allah! Tuhan semesta melawan segala serangan. Tuhan memberikan jalan menuju kebahagiaan. Semoga alat keselamatan ini melindungi orang yang menyerahkan dirinya kepada kehendak Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah, karena di hadapan Yesus Kristus, setiap lutut bertelut: mereka yang di surga, di bumi, dan di bawah bumi, serta setiap lidah mengakuinya,’” demikian terjemahan menurut Daily Mail.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI