Suara.com - Pesiden Direktur dan CEO Smartfren, Merza Fachys, buka-bukaan soal nasib karyawan usai merger dengan XL Axiata.
Dia kembali menegaskan, karyawan Smartren akan tetap diperlakukan sama usai menjadi XLSmart.
Menurutnya, pihaknya akan mengikuti semua aturan dari keternagakerjaan yang berlaku.
"Jadi prinsipnya, no loss," tegasnya saat ditemui usai Public Expose, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Baca Juga: Kolaborasi XL Axiata - Xanh SM, lewat Taksi Listrik IoT
Merza menjelaskan apapun yang nanti disepakati usai diputuskan Tim Integrasi, tidak akan ada yang dirugikan.
Selain itu, dia juga mengungkapkan akan menggunakan prinsip lift and shift.
"Semua akan diangkat dan dibawa. Jadi nggak ada yang dirugikan, nggak ada yang diturunka, semuanya dibawa," jelasnya.
Merza juga memberikan keterangan soal nasib karyawan kontrak.
"Masa kerjanya sama," imbuhnya.
Baca Juga: Jelang Merger dengan XL Axiata, Smartfren Catatkan 35,9 Juta Pelanggan di Akhir Kuartal III/2024
Dia pun memberikan respons anggukan kepala saat dikonfirmasikan jika masa kerja karyawan akan tetap dihitung sama seperti sebelumnya.
Sebelumnya, dia pun memastikan tidak ada PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karyawan, sebagai dampak dari merger dengan XL Axiata.
"Kedua belah pihak pemegang saham sudah sepakat bahwa seluruh karyawan akan bergabung di PT XLSmart, jati tidak aa rencana untuk melakukan rasionalisasi," beber Merza belum lama ini.
Tak hanya itu, Merza Fachy juga menghimbau para karyawan untuk bergabung dalam rencana ini, karena menurutnya, proses merger kedua perusahaan tersebut akan membuka lebih banyak kesempatan untuk para karyawan.
Penggabungan kedua perusahaan telekomunikasi tersebut akan membawa dampak positif seperti kesempatan karir yang lebih luas.
Selain itu, pengalaman baru dan kemampuan untuk memanfaatkan praktik terbaik dari kedua perusahaan, menurut jajaran tinggi kedua perusahaan.