Apple Akan Investasi Pabrik di Batam demi Jualan iPhone 16, Buka 1.000 Tenaga Kerja

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 20 Desember 2024 | 16:35 WIB
Apple Akan Investasi Pabrik di Batam demi Jualan iPhone 16, Buka 1.000 Tenaga Kerja
Ilustrasi Apple. Foto: Apple Store pertama di Malaysia yang dinamakan Apple The Exchange TRX. [Apple]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Drama Apple vs Pemerintah Indonesia soal iPhone 16 memasuki babak baru. Rumor terkini menyebut kalau perusahaan asal Amerika Serikat itu berencana investasi pabrik di Batam.

Menurut laporan Bloomberg, Apple akan membangun pabrik yang memproduksi AirTag di Batam. Lokasi itu dipilih karena bisa memberikan keuntungan pajak dan impor untuk Apple.

Bahkan pabrik tersebut berpeluang menarik tenaga kerja hingga 1.000 orang, sebagaimana dilansir dari Apple Insider, Jumat (20/12/2024).

Narasumber yang mengetahui rumor tersebut mengklaim kalau Presiden RI Prabowo Subianto sudah sepakat dengan usul tersebut. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berencana memperbanyak investasi Apple di Indonesia ke depannya.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 20 Desember 2024 Lebih Mahal, Cek Rinciannya

Menurut narasumber, pabrik Apple di Batam ini bakal memproduksi 20 persen dari total keseluruhan AirTag secara global. Hanya saja tidak dijelaskan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan itu.

Belum ada informasi juga kapan Pemerintah Indonesia mengizinkan penjualan iPhone 16 yang kini statusnya masih ilegal.

Adapun jumlah investasi Apple di Indonesia ini mencapai 1 miliar Dolar AS atau Rp 16,2 triliun. Total investasi itu juga mencakup pabrik aksesori Apple di Bandung, yang juga sempat dirumorkan beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Pemerintah meminta Apple untuk menambah investasi ke Indonesia menjadi 1 miliar Dolar AS demi jualan iPhone 16.

Hal itu disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani saat Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI yang disiarkan secara virtual.

Baca Juga: Beda Vietnam dengan Indonesia: Kabinet Lebih Ramping, Pajak Cuma 8 Persen

"Saya minta, kami sudah bicara, dan InsyaAllah mereka untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis. Saya minta dari mereka investasi 1 miliar Dolar AS, 1 billion USD, untuk tahap pertama," kata Rosan yang dikutip dari kanal YouTube Komisi XII DPR RI, Selasa (3/12/2024).

Ia menerangkan kalau komitmen investasi Apple ke Indonesia ini ditargetkan dapat dalam jangka waktu seminggu ke depan, yang selanjutnya akan dioper ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

"Jadi saya minta mereka melakukan itu secara tertulis. Mudah-mudahan dalam waktu mungkin satu minggu ini, saya sudah bisa mendapatkan komitmen itu yang akan saya serahkan kepada Kementerian Perindustrian," lanjut dia.

Rosan menilai kalau tawaran investasi Apple sebesar 100 juta Dolar AS atau Rp 1,5 triliun, yang sebelumnya disampaikan oleh Kemenperin, jumlahnya sangat kecil.

Makanya, Rosan meminta secara langsung kepada Apple untuk menambah jumlah investasinya ke Indonesia. Lebih lagi perusahaan asal Cupertino Amerika Serikat itu sudah menerima keuntungan dari penjualan iPhone di Indonesia.

"Kebetulan saya sudah berbicara langsung dengan mereka beberapa kali, dan saya sampaikan bahwa, karena saya juga berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian, bahwa investasinya ya harus lebih besar. Jangan di negara-negara Vietnam, karena mereka kan juga mengambil asas manfaat juga dengan penjualan iPhone-iPhone sebelumnya," timpal dia.

Rosan menilai penambahan jumlah investasi Apple didasarkan pada keadilan. Dengan keuntungan yang sudah didapatkan Apple, seharusnya mereka juga menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

Selain itu, dia juga ingin Apple melibatkan Indonesia ke dalam rantai pasokan perusahaan. Rosan mengharapkan dengan itu maka para pemasok Apple juga bakal investasi di Tanah Air.

"Dan juga yang paling penting bagaimana global value chain-nya ini, rantai pasoknya juga pindah investasi di kita. Karena biasanya kalau sudah satu (perusahaan pemasok komponen Apple: red) itu pindah, itu akan memberikan trigger atau trickle-down efeknya kepada supplier-suppliernya itu untuk investasi di Indonesia juga," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI