Gelembung Gas Ajaib dan Menyehatkan Itu Bernama "Nanobubbles"

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 18 Desember 2024 | 13:09 WIB
Gelembung Gas Ajaib dan Menyehatkan Itu Bernama "Nanobubbles"
Ilustrasi ChatGPT tentang konsep nanobubbles yang merevolusi bidang kesehatan [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayangkan suatu dunia di mana partikel-partikel yang lebih kecil dari sehelai rambut manusia berpotensi merevolusi cara kita mengobati penyakit dan meningkatkan kesehatan.

Partikel ini adalah nanobubbles (NBs), gelembung gas berskala nano yang menawarkan terobosan luar biasa di bidang kesehatan dan kedokteran.

Opini ilmiah ini akan menjelaskan bagaimana nanobubbles bekerja, aplikasinya, dan potensinya.

Apa itu Nanobubbles? Nanobubbles adalah gelembung gas yang memiliki ukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 200 nanometer (1 nanometer adalah sepersejuta milimeter).

Baca Juga: Hati-hati! Ini Penyebab Pembuluh Darah di Otak Pecah

Berbeda dengan gelembung biasa yang kita lihat di air, nanobubbles memiliki karakteristik unik. Pertama, stabilitas tinggi. Nanobubbles bisa bertahan hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan di dalam cairan tanpa pecah karena tekanan internalnya yang tinggi.

Kedua, permukaan aktif. Nanobubbles memiliki permukaan yang memungkinkan reaksi kimia lebih cepat dibandingkan partikel lain.

Ketiga, mobilitas. Ukurannya yang kecil memungkinkan mereka menembus jaringan tubuh yang sulit dijangkau.

Nanobubbles bekerja melalui mekanisme fisika dan kimia yang unik. Di dalam tubuh manusia, mereka dapat bekerja dengan beragam cara.

Pertama, mengantarkan obat. Nanobubbles dapat digunakan untuk mengangkut obat langsung ke sel target. Misalnya, pada terapi kanker, NBs yang berisi obat dapat diarahkan untuk menghancurkan sel tumor tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Baca Juga: FOMO dan Neurotisme: Risiko Kesehatan Mental di Balik Dua Smartphone

Kedua, kavitasi. Saat dipaparkan ke gelombang ultrasonik, nanobubbles dapat meledak, menghasilkan energi yang mampu membuka membran sel. Proses ini disebut sonoporation dan memungkinkan obat atau gen untuk masuk ke dalam sel dengan lebih efisien.

Ketiga, oksigenasi. Nanobubbles yang diisi dengan oksigen dapat membantu meningkatkan suplai oksigen ke jaringan tubuh, yang sangat berguna untuk luka yang sulit sembuh atau kondisi hipoksia (kekurangan oksigen).

Aplikasi nanobubbles di kedokteran

Nanobubbles memiliki beragam manfaat di dunia kedokteran. Pertama, ultrasound untuk diagnostik dan terapi. Nanobubbles dapat digunakan sebagai agen kontras untuk ultrasonografi.

Ketika digunakan dalam pencitraan, NBs membantu dokter melihat organ atau jaringan dengan lebih jelas. Misalnya, dalam deteksi tumor, NBs memungkinkan gambar yang lebih detail sehingga diagnosis lebih akurat.

Kedua, pengantaran obat dan gen (drug and gene delivery). Nanobubbles berpotensi besar merevolusi pengobatan kanker.

Dalam pendekatan ini, NBs diisi dengan obat anti-kanker atau gen terapeutik. Setelah mencapai lokasi target, ultrasound digunakan untuk memecahkan NBs, melepaskan obat secara langsung di area tersebut tanpa efek samping signifikan.

Ketiga, pengobatan luka kronis. Nanobubbles yang diisi dengan oksigen berpotensi membantu mempercepat penyembuhan luka kronis, seperti luka pada penderita diabetes. Oksigen yang dilepaskan oleh NBs membantu meningkatkan regenerasi jaringan dan membunuh bakteri.

Keempat, pemurnian dan sterilisasi. Selain untuk pengobatan, NBs dapat digunakan untuk sterilisasi alat medis. Mereka menghasilkan radikal bebas yang dapat membunuh mikroorganisme tanpa perlu bahan kimia tambahan, membuatnya aman dan ramah lingkungan.

Salah satu hal yang membuat nanobubbles istimewa adalah stabilitasnya. Secara teori, gelembung sekecil ini seharusnya tidak stabil karena tekanan internal yang sangat tinggi.

Namun, NBs tetap stabil berkat adanya muatan listrik pada permukaannya, yang menciptakan gaya tolak-menolak dan mencegah gelembung tersebut pecah atau menyatu dengan yang lain.

Penelitian juga menunjukkan bahwa keberadaan surfaktan (zat yang menurunkan tegangan permukaan) di sekitar NBs membantu memperpanjang masa hidupnya. Fenomena ini memungkinkan NBs digunakan dalam berbagai aplikasi medis dan industri.

Tantangan

Meski menjanjikan, penerapan NBs dalam dunia kesehatan masih menghadapi beberapa tantangan. Pertama, kontrol ukuran dan stabilitas. Membuat NBs dengan ukuran yang konsisten dan stabil dalam skala besar masih menjadi tantangan.

Kedua, biokompatibilitas. Perlu memastikan dengan riset lanjutan dan mendalam, bahwa NBs tidak menimbulkan reaksi negatif di dalam tubuh.

Ketiga, regulasi. Sebagai teknologi baru, NBs masih memerlukan lebih banyak studi klinis untuk membuktikan keamanan dan efektivitasnya sebelum dapat digunakan secara luas.

Penelitian tentang nanobubbles terus berkembang, dan di masa depan, kita mungkin akan melihat penggunaannya dalam berbagai bidang lain.

Misalnya sebagai terapi genetik, untuk mengantarkan gen yang dapat memperbaiki kerusakan genetik di tingkat sel.

NBs berpotensi pula digunakan dalam deteksi dini penyakit. Sebagai agen kontras yang lebih canggih untuk mendeteksi penyakit sejak tahap awal.

Uniknya, NBs juga bermanfaat di dalam proses pemurnian air. Dalam bidang kesehatan lingkungan, NBs dapat digunakan untuk membersihkan air yang terkontaminasi, mencegah penyebaran penyakit menular.

Nanobubbles adalah inovasi yang menjanjikan untuk mengubah wajah dunia kesehatan dan kedokteran. Dengan kemampuannya yang luar biasa untuk mengantarkan obat, mempercepat penyembuhan luka, dan meningkatkan diagnosis, teknologi ini membuka peluang baru dalam pengobatan modern.

Namun, seperti semua teknologi baru, penelitian dan pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan manfaatnya dapat dinikmati secara luas.

Di balik “misteri” stabilitas serta aplikasinya yang serbaguna, nanobubbles mengajarkan kita satu hal; keajaiban sering kali tersembunyi dalam hal-hal terkecil di dunia ini. Dengan terus mendalami teknologi ini, kita tidak hanya memajukan ilmu pengetahuan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup manusia pada masa mendatang.

*) Dokter Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D., dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, Dokter pengampu Telemedicine di SMA Negeri 13 Semarang, penulis puluhan buku Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI