Suara.com - Pakar teknologi membagikan pandangannya terkait gadget dan consumer electronics outlook 2025.
Direktur Marketing Niko Electronic, Tjandra Lianto mengatakan ada tujuh faktor yang akan membuat pasar gadget dan consumer electronic makin ramai di tahun 2025.
Ketujuh faktor itu yakni kecerdasan buatan, integrasi realitas virtual dan augmented, desain yang lebih inovatif, konektivitas internet semakin cepat.
Kemudian, daya dan baterai yang lebih efisien, keamanan dan privasi yang lebih baik, integrasi dengan ekosistem IoT, pengalaman yang lebih personal dan adaptif.
Baca Juga: FOMO dan Neurotisme: Risiko Kesehatan Mental di Balik Dua Smartphone
"Kecerdasan buatan saat ini sudah digunakan di semua industri dan bidang," katanya dalam diskusi bertema "Gadget & Consumer Electronics Outlook 2025: Menelisik Trend Pasar dan Teknologi di Tengah Upaya Pemulihan Ekonomi", Selasa (17/12/2024).
Dia menambahkan, mulai dari gadget hingga mobil saat ini sudah menggunakan AI dan sudah ada mobil maupun taksi tanpa pengemudi.
"Dengan masifnya AI akan membuat gadget maupun consumer electronics akan semakin menggeliat," ucap Tjandra Lianto.
Sedangkan Felix Limanjaya, Commercial Director for Tech and Durables, mengungkapkan jika ada upaya tarikan supaya dunia gadget dan consumer electronics dapat bergairah kembali di tahun 2025.
Pasalnya, dia menambahkan, pada semester kedua tahun 2024 ini, Indonesia mengalami deflasi, di mana permintaan pasar berkurang yang membuat anjloknya harga.
Baca Juga: Konfigurasi Memori Vivo Y29 5G Terungkap, Baterai Lebih Besar
"Tetapi pada akhir tahun 2024 ada tarikan yang membuat produk gadget dan consumer electronics menggeliat lagi. Menurut saya, dengan banyaknya produk yang industri luncurkan pada 2025 masih akan membuat pasar masih bagus," bebernya.
Sementara itu, Pengamat Teknologi & Geopolitik/Managing Director Bening Communication, Didin Nasirudin mengatakan, jika kebijakan pemerintah Indonesia hingga situasi geopolitik akan mempengaruhi pasar gadget dan consumer electronics.
Kebijakan dalam negeri misalnya kenaikan pajak penambahan nilai atau PPN 12 persen hingga terpilihnya lagi Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat juga akan mempengaruhi pasar.
Menurutnya, Trump mengatakan, akan memberikan sanksi kepada negara BRICS yang bertansaksi tanpa menggunakan Dollar Amerika Serikat.
"Hal ini akan membuat nilai tukar Dollar akan naik dan tentu harga barang juga menjadi naik. Sementara itu, Pemerintah Indonesia harus berani lebih menekan kebijakan impor dan membuat aturan yang membuat pasar semakin bergairah lagi," jelasnya.
Hal ini disampaikannya dalam Selular Editor's Choice 2024, program tahunan yang digelar secara offline untuk pertama kalinya.
"Kami ingin memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para brand maupun industri yang telah mengeluarkan produk-produk terbaik mereka di Indonesia untuk memberikan kemanfaatan yang luar biasa kepada masyarakat," ujar CEO sekaligus Editor in Chief Selular, Uday Rayana.