Hacker Profesional Sarankan Jangan Menyimpan Password Secara Digital, Ini Alasannya

Rabu, 18 Desember 2024 | 09:22 WIB
Hacker Profesional Sarankan Jangan Menyimpan Password Secara Digital, Ini Alasannya
Ilustrasi Hacker di Dunia - Gaji Hacker di Dunia (Unsplash/Hacker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan siber semakin marak dan terus menjadi ancaman serius di era digital. Namun, seorang peretas profesional atau hacker memberikan nasihat sederhana yang efektif untuk melindungi data pribadi. 

Ia meminta setiap orang harus menghindari penyimpanan digital daring untuk informasi sensitif dan waspada terhadap tautan atau berkas mencurigakan.

Dilansir dari Unilad, dalam sesi tanya jawab di platform Reddit, peretas tersebut menekankan pentingnya mencatat informasi sensitif seperti kata sandi atau frasa awal di atas kertas, bukan di layanan penyimpanan digital pihak ketiga.

Ia juga mengingatkan untuk tidak sembarangan mengklik tautan atau mengunduh berkas yang tidak jelas asal-usulnya.

Baca Juga: Hacker Anonymous Sebar Datanya, Akun IG Usman Ali Diserang Netizen

Belajar dari Serangan Siber Besar

Ilustrasi Hacker (Pexels/Mikhail Nilov)
Ilustrasi Hacker (Pexels/Mikhail Nilov)

Sejarah serangan siber mencatat insiden besar seperti peretasan oleh Jonathan James pada tahun 1999. Saat berusia 15 tahun, James berhasil menyusup ke sistem Departemen Pertahanan AS (DOD) dan NASA, mencuri perangkat lunak sensitif yang digunakan untuk mendukung Stasiun Luar Angkasa Internasional. Akibat aksinya, NASA terpaksa mematikan sistem komputernya selama tiga minggu.

Meski keamanan siber telah meningkat sejak saat itu, kemampuan para peretas juga terus berkembang. Bahkan saat ini, peretas profesional sering kali menemukan perusahaan bernilai ratusan juta dolar dengan keamanan siber yang "menyedihkan".

Keamanan Siber Jadi Tantangan Global

Ilustrasi keamanan siber. [Unsplash/FlyD]
Ilustrasi keamanan siber. [Unsplash/FlyD]

Serangan siber tidak hanya dilakukan oleh individu. Aktor negara, pelaku kriminal yang bermotivasi finansial, hingga peretas yang hanya ingin menimbulkan kekacauan, semuanya memiliki alasan berbeda untuk melakukan aksinya.

Baca Juga: Cegah Hacker Curi Data! Cukup Restart HP Setiap Hari, Ini Penjelasannya

Seorang peretas berpengalaman menggambarkan serangan siber sebagai bentuk perang asimetris modern yang memanfaatkan ransomware dan taktik canggih lainnya.

Dalam situasi ini, banyak perusahaan besar yang masih lengah terhadap ancaman. "Saya sering menemukan perusahaan bernilai lebih dari 200 juta USD dengan keamanan yang buruk," kata peretas tersebut.

Pentingnya Kesadaran Keamanan Siber

Ilustrasi keamanan siber. [Envato]
Ilustrasi keamanan siber. [Envato]

Nasihat dari peretas profesional ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan tindakan pencegahan terhadap ancaman siber. Selain itu, ia menegaskan bahwa keuntungan jangka pendek dari peretasan ilegal tidak sebanding dengan risiko kehilangan kebebasan atau integritas.

Keamanan siber bukan hanya tanggung jawab perusahaan besar, tetapi juga individu. Mulailah dari langkah sederhana: simpan data sensitif secara fisik dan hindari jebakan digital seperti tautan atau berkas mencurigakan. Dalam dunia yang semakin terhubung, sedikit kewaspadaan bisa melindungi banyak hal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI