Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming baru-baru ini menjadi sorotan warganet setelah video yang merekam staf mengusir beberapa jemaah masjid demi salat di saf depan viral di media sosial. Tak sedikit warganet yang mengecam staf Gibran Rakabuming beserta putra sulung Jokowi tersebut karena dinilai tak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Terbaru, salah satu warganet membandingkan adab Gibran Rakabuming dengan Wakil Presiden Indonesia ke-11 Boediono. Dibeberkan oleh salah satu warganet dengan akun X @zuebex pada 16 Desember, pemilik akun tersebut mengaku pernah mengalami hal serupa.
Warganet bercerita bahwa ia pernah bertemu dengan Boediono di sebuah masjid. Paspampres yang mengawal mantan Menteri Keuangan tersebut meminta warganet untuk pindah tempat, namun dicegah oleh Boediono.
"Dulu saya pernah diposisi seperti ini. Di Masjid Sunda Kelapa. Eh ada paspampres minta saya mundur karena ada Pak Boediono. Tapi Pak Boediono ngasih kode biar saya tetap ditempat. Pas saya mau inisiatif mundur tetep nggak dibolehin sama beliau," cuit pemilik akun tersebut.
Baca Juga: Hadist Rasulullah soal Adab Mengambil Tempat Orang Lain, Viral Usai Paspampres Gibran Usir Jemaah
Pernyataan warganet itu kemudian dibandingkan dengan sikap Gibran Rakabuming, pasalnya keduanya sama-sama menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia. Dalam video yang beredar, Gibran Rakabuming tampak membiarkan beberapa staf mengusir jemaah lain di dalam masjid yang datang terlebih dahulu.
Sebagian besar warganet menilai jika Gibran Rakabuming tak bisa disandingkan dengan Boediono karena perbedaan kelas.
"Yah, Fufufafa dibandingin sama Pak Boediono. Kayak langit sama sumur," komentar @dej*****
"Beda kelas itu mah," tambah @suc**********
"Di sini Gibran malah bengong cuma berdiri aja pura-pura nggak tau ada orang di sebelahnya," timpal @nasi*******
"Ya memang harusnya seperti ini. Karena menghadap Allah untuk ibadah, semua itu setara. Nggak peduli jabatan presiden kek, apa kek, mereka yang duluan ya mendapat hak untuk berada di saf terbaik yaitu di belakang imam. Erdogan telat aja safnya di belakang membaur," sahut @azh*********
"Boediono profesor cuy, guru besar UGM. Beda kelas," cuit @clim********