Laporan Terbaru Opensignal: ISP Lokal Tertinggal Jauh dari ISP Besar

Restu Fadilah Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2024 | 14:59 WIB
Laporan Terbaru Opensignal: ISP Lokal Tertinggal Jauh dari ISP Besar
Ilustrasi internet lemot atau masalah jaringan. [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan terbaru dari Opensignal mengungkapkan kesenjangan yang sangat signifikan dalam kualitas pengalaman fixed broadband antara Penyedia Layanan Internet (ISP) berskala besar dan ISP lokal di Indonesia. Studi menyeluruh yang dilakukan dari 1 Juli hingga 28 September 2024 ini menunjukkan bahwa pengguna ISP lokal mengalami kualitas layanan yang jauh lebih buruk dibandingkan pelanggan ISP besar. Hasil penelitian ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kesenjangan kualitas layanan internet terbesar di dunia.

Berjudul "ISP Lokal Memberikan Pengalaman yang Lebih Rendah di Indonesia Dibanding ISP Skala Besar," laporan tersebut mengungkapkan data yang mengejutkan tentang kualitas koneksi. Pengguna ISP lokal mendapatkan skor Kualitas Konsistensi Broadband yang jauh lebih rendah, mencerminkan kesenjangan besar yang memengaruhi aktivitas online sehari-hari. Masalah seperti streaming video berkualitas tinggi atau panggilan video sering kali terganggu akibat koneksi yang tidak stabil dan lambat.

Kecepatan unduh menjadi salah satu perhatian utama, dengan proporsi signifikan dari uji kecepatan unduh pada ISP lokal gagal mencapai ambang batas 5 Mbps—kecepatan minimum untuk pengalaman internet yang memadai. Kondisi ini diperburuk oleh tingginya ketergantungan pada koneksi Wi-Fi di beberapa wilayah, terutama di Jawa Timur, di mana sebagian besar waktu online dihabiskan melalui Wi-Fi. Hal ini mengindikasikan keterbatasan akses atau rendahnya kualitas layanan fixed broadband di daerah tersebut.

Analisis mendalam juga menyoroti strategi penetapan harga yang diterapkan oleh ISP lokal, yang cenderung menawarkan paket dengan kecepatan rendah namun harga terjangkau, sebagai faktor penting penyebab kualitas layanan yang buruk.

Baca Juga: Tutorial Ganti DNS di Android, Windows, dan iPhone

Dampak dari kesenjangan ini meluas ke berbagai sektor, berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Akses internet yang tidak memadai dapat menurunkan produktivitas, membatasi peluang ekonomi, dan memperlebar kesenjangan sosial ekonomi. Laporan ini menyerukan tindakan proaktif dari pemerintah dan regulator untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan, memastikan akses yang adil dan merata terhadap fixed broadband berkualitas tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Opensignal menyerukan peningkatan standar kualitas minimum untuk semua penyedia layanan, sembari tetap memperhatikan aspek keterjangkauan. Pemerintah dan regulator didorong untuk mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mendorong investasi infrastruktur dan meningkatkan kualitas layanan internet di seluruh Indonesia.

“ISP yang lebih kecil, termasuk reseller dan penyedia jasa internet tanpa lisensi, memang dapat menawarkan opsi yang lebih terjangkau, tetapi sering menghadapi kesulitan dalam memberikan kualitas layanan yang dibutuhkan, terutama di daerah pedesaan. Memastikan layanan yang terjangkau, tetapi berkualitas tinggi tetap penting untuk pembangunan digital berkelanjutan,” tulis Andrey Popov dan Robert Wyrzykowski dalam laporannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI