Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku bahwa dirinya adalah aktivis 98 dan berperan aktif dalam mempelopori reformasi.
Namun, klaim tersebut justru dipatahkan oleh mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu.
Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil Lahadalia dalam acara HUT ke-60 Partai Golkar yang digelar di Sentul International Convention Center, Bogor, pada Kamis (12/12/2024).
Dalam pidatonya, Bahlil Lahadalia mempertanyakan perihal sistem demokrasi yang ada di Indonesia dan mengaitkan dirinya sebagai mantan aktivis 98.
"Perlu saya sampaikan, dalam pandangan saya sebagai mantan aktivis yang ikut mempelopori reformasi, pertanyaan yang muncul yang menggelitik di hati saya, apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan? Saya mau tanya, apakah demokrasi seperti ini yang kita inginkan saudara-saudara sekalian? Kalau ini yang kita pertahankan, mau jadi apa demokrasi ini," ucap Bahlil Lahadalia.
Lebih lanjut, Bahlil Lahadalia berbicara kepada Presiden Prabowo Subianto yang turut hadir dalam acara tersebut.
"Dalam kajian banyak Partai Golkar, bapak Presiden, ada suara-suara yang muncul dari kajian kami ini, ini Pilkada rasa Pilkades. Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat untuk kita merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara, untuk mewujudkan cita-cita proklamasi kita," tambahnya.
Video cuplikan pidato yang disampaikan oleh Bahlil Lahadalia itu dibagikan ulang oleh akun X @UmarHasibuan__. Video tersebut kemudian dikutip oleh Muhammad Said Didu.
Said Didu menyebut bahwa semasa dirinya masih berada di DPR pada 1998, ia mengenal hampir semua aktivis di masa tersebut. Namun, tak satupun yang bernama Bahlil Lahadalia.
"Hahaha. Saya anggota DPR/MPR saat 98. Saya ketemu dan kenal hampir semua aktivis 98, saya tidak kenal dan tidak pernah dengar nama Bahlil. Atau mungkin sekarang sudah ganti nama dan operasi plastik," cuit Muhammad Said Didu.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 13.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
"Ada yang ngaku sarjana, ada yang ngaku SMA, ada yang ngaku gus, ada yang ngaku aktivis 98, kok ya sekolam sama semua suka ngaku-ngaku," komentar @dan******
"Suka heran kalau ada orang yang dengan entengnya ngibul di depan orang yang sangat ngerti situasi kondisi sebenarnya saat itu," tambah @nga*****
"Kebohongan sudah menjadi metalitas sebagaian besar elit dan pejabat, berkat Mulyono," sahut @jay*********
"Kalau memaksakan diri untuk mengaku-mengaku sebagai aktivis 98 justru memunculkan keraguan terhadap kebenaran kata-katanya," cuit @joy******