Apakah Neanderthal dan Homo Sapiens Spesies yang Sama?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Senin, 16 Desember 2024 | 15:53 WIB
Apakah Neanderthal dan Homo Sapiens Spesies yang Sama?
Manusia Neanderthal. [Air & Space Magazine].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, seiring waktu, penemuan-penemuan baru membuat hubungan antara Neanderthal dan manusia modern semakin rumit. Dibandingkan dengan spesies manusia purba lainnya, seperti Homo erectus atau Homo habilis, Neanderthal menunjukkan banyak karakteristik yang lebih "manusiawi."

Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa Neanderthal memiliki kemampuan pendengaran dan vokal yang mirip dengan manusia, mungkin menguburkan orang mati, serta membuat perhiasan dan karya seni.

Lokasi penemuan DNA Neanderthal. [Nature.com]
Lokasi penemuan DNA Neanderthal. [Nature.com]

Neanderthal dan Homo Sapiens Satu Spesies atau Beda?

Pada tahun 1962, para ilmuwan mengklasifikasikan Neanderthal sebagai subspesies manusia, yaitu Homo sapiens neanderthalensis. Namun, pada 1970-an dan 1980-an, analisis baru mendorong klasifikasi ulang Neanderthal sebagai spesies tersendiri, dan pandangan ini masih umum digunakan hingga saat ini.

Penemuan besar terjadi pada tahun 2010 ketika sebuah tim internasional menerbitkan draf genom Neanderthal. Penelitian ini menunjukkan bahwa Neanderthal dan manusia modern saling kawin sekitar 120.000 tahun yang lalu. Percampuran genetik ini terjadi selama ribuan tahun, menghasilkan tanda tangan genetik Neanderthal yang masih dapat ditemukan pada manusia modern, terutama pada populasi di luar Afrika.

Menurut Jaume Bertranpetit, ahli biologi evolusi dari Universitas Pompeu Fabra, Neanderthal dan Homo sapiens mungkin merupakan variasi dari spesies yang sama. Ia mencontohkan perbedaan genetik manusia modern yang sangat kecil, hanya 0,1% antara individu.

Sebagai perbandingan, genom Neanderthal 99,7% identik dengan manusia masa kini. Bertranpetit berpendapat bahwa perbedaan morfologi Neanderthal tidak cukup untuk menyatakan mereka sebagai spesies yang berbeda.

Pendekatan Holistik untuk Memahami Evolusi

Meski bukti genetik memberikan wawasan penting, Schwartz menekankan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan anatomi, genetika, dan arkeologi untuk memahami hubungan Neanderthal dan manusia modern.

Baca Juga: Penemuan Homo Juluensis, Manusia Purba Berkepala Besar Terbaru

Sebuah studi terbaru tahun 2024 menyatakan bahwa Neanderthal dan Homo sapiens harus dianggap sebagai spesies yang terpisah untuk memahami proses evolusi dengan lebih baik. Studi ini menunjukkan bahwa Neanderthal, yang bermigrasi ke Eurasia sekitar 400.000 tahun lalu, mengalami adaptasi evolusi untuk bertahan di iklim yang lebih dingin, yang memengaruhi genetik dan morfologi mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI