Riset: 62% Orang Indonesia Takut Kehilangan Pekerjaan karena AI

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 13 Desember 2024 | 11:18 WIB
Riset: 62% Orang Indonesia Takut Kehilangan Pekerjaan karena AI
Ilustrasi AI. [Unsplash/Igor Omilaev]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Riset dari Populix mengungkapkan kalau orang Indonesia takut kehilangan pekerjaan karena teknologi kecerdasan atau artificial intelligence (AI).

Dalam survei bertajuk Navigating Economic and Security Challenges in 2025 yang melibatkan 1.190 responden dari seluruh Indonesia, sekitar 62 persen dari mereka merasa terancam akan kehilangan pekerjaan karena digantikan teknologi AI.

"Ada lima alasan utama yang mendasari kekhawatiran ini," kata VP of Research Populix, Indah Tanip, dikutip dari siaran pers, Jumat (13/11/2024).

Pertama yakni 72 persen responden ketakutan digantikan dengan mesin yang lebih baik, akurat, dan terjangkau. Kedua yaitu kesulitan bersaing dengan mesin yang mampu bekerja 24/7 tanpa lelah (62 persen).

Baca Juga: Emiten Farmasi PYFA Bakal Gunakan AI dan Robot Dalam Produksi Obat

Ketiga, 60 persen responden merasa perkembangan AI yang terlalu canggih bisa menjadi ancaman bagi manusia.

Keempat, hadirnya AI juga dinilai dapat meningkatkan kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakstabilan sosial (52 persen). Faktor kemiskinan sendiri didasari oleh ketakutan kehilangan pekerjaan.

Sedangkan perihal ketidaksetaraan disebabkan hadirnya biaya langganan untuk akses ke versi AI yang lebih mutakhir, yang tentunya tidak dimiliki oleh semua orang.

"Hal ini ditegaskan oleh alasan terakhir, yaitu ketidakmampuan untuk bersaing maupun bekerja berdampingan dengan AI karena kurangnya skill, yang diungkapkan oleh 46 persen responden," jelas dia.

Laporan Navigating Economic and Security Challenges in 2025 disusun dengan menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dimulai dengan enam mini focus group discussion (FGD) untuk menggali tren dan isu secara mendalam.

Baca Juga: Gemini 2.0 Flash: Google Bard Berbahasa Indonesia Resmi Hadir!

Lalu dilanjutkan survei kepada 1.190 responden dari seluruh Indonesia untuk memvalidasi temuan dan menentukan tren, sepanjang Agustus hingga September 2024. Jumlah peserta survei seimbang antara laki-laki dan perempuan, dan meliputi kalangan menengah ke atas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI