Ternyata Mirip! Perahu Tradisional Maluku, Maluku Utara, dan Papua Ungkap Fakta Sejarah Tak Terduga

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2024 | 18:36 WIB
Ternyata Mirip! Perahu Tradisional Maluku, Maluku Utara, dan Papua Ungkap Fakta Sejarah Tak Terduga
Sejumlah perahu nelayan ditambatkan di sekitar rumah warga Suku Bajau di Desa Bajo, Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Rabu (24/8/2022).[ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antropolog lulusan Universitas Indonesia (UI), Hilman Handoni, menjelaskan bahwa kemiripan budaya antar daerah di Nusantara tidak lepas dari interaksi masyarakat yang terjadi sebelum konsep batas administratif dikenal.

“Di masa lalu, batas wilayah seperti sekarang belum ada, sehingga masyarakat bebas berinteraksi dengan kelompok lain,” ujarnya.

Hilman memberikan contoh menarik desain perahu tradisional di Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Menurutnya, ada kemiripan mencolok di antara ketiganya.

“Ada kemiripan antara perahu Maluku Utara dengan Maluku, dan bisa jadi perahu Maluku juga mendapat pengaruh dari perahu lesung bercadik Papua. Jadi, ada proses saling memengaruhi,” kata Hilman saat berbicara di Museum Kebaharian Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Baca Juga: Penemuan Patung Cleopatra di Mesir, Waja Asli Sang Ratu Kini Terungkap!

Pengaruh Kolonialisme dan Konsep Modern

Hilman menjelaskan bahwa konsep batas wilayah adalah produk modern yang muncul karena kolonialisme bangsa Eropa, yang kemudian dilanjutkan oleh Republik Indonesia.

Sebelum itu, masyarakat Nusantara hidup dalam tatanan yang lebih kosmopolitan, saling terhubung tanpa batas.

Sebagai contoh, Hilman menyebut orang Bajau, yang sering dianggap sebagai pengelana laut.

“Orang Bajau itu kosmopolit. Di abad ke-19, ada pelaut Bajau yang tertangkap di Brunei. Saat ditanya, ia mengaku sedang mencari sepatu untuk istrinya di Singapura. Ini bukti betapa luas interaksi mereka,” paparnya.

Baca Juga: Mengungkap Sejarah Sepatu: Kapan Manusia Mulai Menggunakannya?

Indonesia, Persimpangan Budaya Dunia

Peneliti BRIN, Lucas Wattimena, menambahkan bahwa posisi geografis Indonesia sebagai jalur perdagangan strategis di Asia Pasifik menjadi alasan kuat terjadinya pertukaran budaya.

“Kawasan kita sangat strategis. Ada Australia, India, dan Asia Tenggara. Jalur-jalur perdagangan ini membuat kita menjadi simpul penting dalam pertukaran budaya dan barang,” jelas Lucas.

Indonesia bukan hanya sekadar kepulauan, tetapi juga persimpangan peradaban dunia yang menjadikan budayanya begitu kaya dan beragam.

Di balik perahu tradisional hingga jejak langkah orang Bajau, ada cerita panjang tentang interaksi tanpa batas yang membentuk wajah Nusantara hari ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI