Tips Belanja Online Aman di Harbolnas 12.12, Waspada Phising dan Scam!

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2024 | 11:48 WIB
Tips Belanja Online Aman di Harbolnas 12.12, Waspada Phising dan Scam!
Ilustrasi-seorang perempuan melakukan aktivitas belanja lewat ponsel
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Belanja Online 12 Desember atau Harbolnas 12.12 akan berlangsung tak lama lagi. Namun momen tebar promo dan diskon ini juga berbarengan dengan berbagai ancaman siber.

Mengutip data Microsoft Digital Defense Report 2024, ancaman seperti phishing dan Adversary-in-the-Middle (AiTM) kini semakin canggih. Di Indonesia sendiri, BSSN telah mencatat lebih dari 102,95 juta anomali lalu lintas siber selama paruh pertama tahun 2024.

National Technology Officer Microsoft Indonesia, Panji Wasmana menyatakan, adanya momen besar seperti Harbolnas 12.12 besar kemungkinan para pelaku kejahatan siber ikut bersiap untuk melancarkan serangan dengan taktik yang semakin canggih.

Menurutnya, para hacker bakal memanfaatkan rasa terburu-buru pembeli untuk menyelesaikan transaksi dengan diskon besar, stok terbatas, dan durasi penawaran singkat, yang membuat pembeli luput memeriksa keaslian situs web atau email promosi.

Baca Juga: 3 Kode Promo TikTok Shop yang Bisa Digunakan, Simak di Sini!

“Oleh karena itu, kesadaran dan kewaspadaan kita terhadap ancaman siber adalah langkah penting untuk mencegah kerugian yang tidak diinginkan," kata Panji, dikutip dari siaran pers, Rabu (11/12/2024).

Jenis ancaman siber di Harbolnas 12.12

Salah satu ancaman yang rawan muncul adalah phishing. Ini adalah bentuk serangan siber yang bertujuan mencuri atau merusak data sensitif dengan menipu orang agar mengungkapkan informasi pribadi.

Pada konteks Harbolnas 12.12, serangan ini dapat terjadi ketika pembeli diarahkan ke situs web palsu atau nomor rekening palsu melalui email promosi, pesan teks, telepon, dan bahkan kode QR.

Situs ini meniru platform belanja asli dan menipu pengguna untuk memasukkan informasi sensitif seperti detail kartu kredit dan kata sandi. Menurut Microsoft Digital Defense Report 2024, metode QR code phishing kini menjadi salah satu trik favorit para penjahat siber.

Ancaman lain yaitu techscams. Pelaku kejahatan biasanya menghubungi pengguna setelah mereka mengklik iklan atau mengunjungi situs belanja tertentu, dengan menyamar sebagai perusahaan besar untuk meyakinkan pengguna agar dapat membagikan informasi sensitif atau membayar layanan palsu untuk “memperbaiki” masalah yang sebenarnya tidak ada.

Baca Juga: Promo 12.12 Alfamart dari Flash Sale, Cashback hingga Hadiah iPhone

Laporan Microsoft mengungkapkan bahwa techscams telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan secara global. Techscams dapat merugikan pembeli hingga sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan serangan phishing tradisional.

"Oleh karena itu, penting bagi pembeli untuk tetap waspada dan selalu memeriksa keaslian penawaran serta situs web yang digunakan," lanjut dia.

Ada pula serangan Adversary-in-the-Middle (AiTM), sebuah teknik serangan phishing di mana penyerang menempatkan diri mereka di antara pengguna dan layanan otentikasi yang sah. Pada banyak kasus, teknik ini memanfaatkan apa yang disebut sebagai Multi Factor Authentication (MFA) fatigue.

Pelaku membanjiri pengguna dengan permintaan autentikasi palsu yang berulang, berharap pengguna—yang sedang terdistraksi karena semarak diskon besar-besaran—secara tidak sengaja menyetujui upaya login yang sebetulnya tidak ada.

Tips belanja aman di Harbolnas 12.12

1. Jangan buru-buru buka link, lampiran, atau transfer

Selalu periksa kembali link dan lampiran dalam email promosi, penawaran diskon via telepon, ataupun link yang ditautkan dalam QR code. Biasakan untuk mengecek situs dan akun media sosial resmi retailer untuk memastikan keaslian penawaran. Waspadai komunikasi palsu dengan nama domain yang mirip atau elemen mencurigakan.

2. Gunakan jenis autentifikasi lebih kuat

Pertimbangkan untuk menggunakan password manager yang dapat membantu Anda membuat serta menyimpan password unik di masing-masing situs secara aman. Sebisa mungkin, tambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun Anda dengan mengaktifkan MFA.

MFA merupakan lapisan keamanan kedua, yang berdasarkan Microsoft Digital Defense Report, dapat memblokir 99% serangan berbasis password. Tidak lupa, ketika perangkat, situs web, dan aplikasi sudah memungkinkan, beralihlah ke passkey, sebuah metode autentikasi dengan kunci digital pribadi yang dilindungi oleh data biometrik (seperti wajah dan sidik jari) atau pin.

Kunci ini hanya berfungsi pada situs web atau aplikasi tempat pengguna membuatnya, dan hanya dapat diakses jika pengguna yang sama membukanya dengan biometrik atau PIN mereka.

3. Rajin update software

Biasakan untuk melakukan update terhadap perangkat dan aplikasi Anda, baik itu desktop maupun mobile. Hindari menggunakan Wi-Fi publik saat melakukan transaksi keuangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI