Strategi Realme Sambut 2025 Usai Tersingkir dari 5 Besar Pangsa Pasar Ponsel Indonesia

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 18:47 WIB
Strategi Realme Sambut 2025 Usai Tersingkir dari 5 Besar Pangsa Pasar Ponsel Indonesia
Ilustrasi. Foto: Realme GT 6 meluncur ke Indonesia pada Kamis (20/6/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Realme Indonesia sudah memiliki strategi baru menyambut tahun 2025 setelah tak lagi menempati posisi lima besar di pangsa pasar ponsel Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, Realme memang tak lagi masuk top 5 untuk pangsa pasar ponsel Indonesia. Berdasarkan riset Canalys, posisi Realme yang sebelumnya masuk peringkat lima besar kini digantikan Transsion, perusahaan induk Infinix, Tecno, dan Itel.

Namun posisi Realme tetap ada di lima besar jika berpacu dari laporan firma riset lain, Counterpoint. Sebab hasil mereka berbeda dengan Canalys karena tidak memasukkan nama Transsion, melainkan langsung satu brand seperti Infinix. 

Hanya saja dari Q1 hingga Q3 2024, Realme konsisten menempati posisi kelima, menurut laporan Counterpoint. Performa mereka sama dengan Samsung yang juga konsisten menempati posisi keempat.

Baca Juga: Realme Note 60x Resmi Rilis: HP Sejutaan Tahan Banting dan Anti Air

Public Relations Lead Realme Indonesia, Krisva Angnieszca mengaku tak ambil pusing dengan hasil riset pengapalan ponsel yang diumumkan tiap kuartal itu. Alasan utamanya, tiap firma riset justru mengeluarkan hasil yang berbeda-beda.

"Basically kami sekarang tidak terlalu melihat ke sana, karena di berbagai research, lembaga research itu result-nya bisa beda-beda," ungkapnya saat ditemui di sela-sela acara peluncuran Realme C75 di Gandaria City, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Tak lagi mau terpaku dengan hasil riset, perempuan yang akrab disapa Vava itu menyebut kalau Realme Indonesia akan fokus kepada para konsumennya. Mereka ingin lebih mengetahui apa yang diinginkan konsumen sebelum meluncurkan produk baru.

Dicontohkan Vava, Realme Indonesia akan melakukan riset seperti wawancara tatap muka langsung ke konsumen untuk mendengar apa yang mereka butuhkan. Dengan demikian mereka bisa menghadirkan HP Realme ke pasar Indonesia.

Vava menilai kalau riset seperti ini justru membuat mereka lebih paham tentang kebutuhan konsumen. Dengan demikian produk yang akan Realme keluarkan tak bakal sia-sia karena adanya masukan dari pelanggan.

Baca Juga: Berapa Harga Realme Neo 7, Pakai Dimensity 9300 Plus, RAM 16GB, Baterai 7000mAh

"Kami sudah enggak terlalu memperhatikan, enggak terlalu pusing, karena balik lagi semua itu ke user. Jadi kami akan lebih mementingkan user, mereka butuhnya smartphone seperti apa, itu yang kami mau," papar dia.

Selain user oriented, Vava menjelaskan kalau Realme Indonesia juga akan fokus ke segmen produk di tahun 2025. Ia berkata, HP-HP Realme selanjutnya akan fokus ditujukan pada segmen tertentu.

Sebagai contoh, lanjut dia, Realme 13+ 5G yang diluncurkan beberapa bulan lalu diposisikan sebagai HP gaming. Sedangkan Realme 13 Pro+ 5G yang menjadi seri number tertinggi Realme saat ini dicitrakan sebagai ponsel untuk memenuhi semua kebutuhan.

Contoh lainnya, tambah Vava, yakni Realme C75. Ponsel kelas entry level ini membawa standar baru dengan keunggulan seperti tahan banting, tahan air, hingga baterai besar 6.000mAh.

"Jadi ke depannya itu semua produknya kami akan cukup jelas jadinya (target pasar)," jelas Vava.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI