Kapan Manusia Mulai Mengenakan Pakaian?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Kamis, 05 Desember 2024 | 18:45 WIB
Kapan Manusia Mulai Mengenakan Pakaian?
Ilustrasi manusia purba (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia purba, yang berasal dari nenek moyang yang mirip kera, mengalami berbagai perubahan fisik yang mendasar seiring dengan perjalanan evolusi. Mereka mulai turun dari pohon, belajar berjalan tegak, dan kehilangan sebagian besar bulunya.

Namun, kehilangan bulu tersebut menyebabkan nenek moyang kita terpapar terhadap unsur-unsur alam, seperti sinar matahari, cuaca dingin, dan bahaya dari lingkungan sekitar. Inilah yang memunculkan pertanyaan: Kapan manusia mulai mengenakan pakaian?

Meskipun pakaian yang dikenakan manusia purba tidak dapat bertahan lama seperti artefak batu atau tulang, para ilmuwan menggunakan bukti dari berbagai sumber untuk menemukan jawabannya.

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan mempelajari bukti dari tulang yang menunjukkan bekas kulit yang dikuliti, jarum jahit, penusuk, hingga kutu.

Baca Juga: Bagaimana Hiu Bertahan Hidup dari Asteroid yang Membunuh Dinosaurus?

Evolusi Kutu dan Pakaian Manusia

Dikutip Suara.com dari LiveScience, David Reed, seorang ahli biologi di Universitas Florida, menjelaskan bahwa kutu manusia memainkan peran penting dalam memahami sejarah evolusi pakaian. Kutu sangat spesial dalam beradaptasi dengan habitatnya.

Kutu yang hidup di rambut kepala manusia tidak akan bisa bertahan hidup di rambut kemaluan, misalnya. Sebelum nenek moyang kita kehilangan bulu, kutu-kutu ini mungkin hidup di seluruh tubuh mereka.

Berdasarkan studi evolusi kutu, para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 3 juta tahun yang lalu, jenis kutu yang berbeda mulai berevolusi. Kutu yang hidup di tubuh manusia mulai terpisah dari kutu yang hidup di pakaian sekitar 170.000 tahun yang lalu, yang menunjukkan bahwa manusia mulai mengenakan pakaian sederhana pada masa itu, sekitar zaman es kedua hingga terakhir.

Ilustrasi manusia purba (Shutterstock).
Ilustrasi manusia purba (Shutterstock).

Pakaian Pada Homo Heidelbergensis

Baca Juga: Apakah Matematika Sebuah Penemuan atau Ciptaan?

Namun, bukti yang lebih kuat menunjukkan bahwa manusia purba mungkin telah mengenakan pakaian jauh lebih awal. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2023 mengungkapkan bahwa hominin, terutama Homo heidelbergensis, mungkin telah mengenakan kulit beruang sekitar 300.000 tahun yang lalu untuk melindungi diri dari cuaca dingin.

Bekas sayatan pada tulang beruang yang ditemukan di situs Paleolitikum Schöningen di Jerman menunjukkan bahwa kulit beruang digunakan oleh manusia purba untuk membuat pakaian atau tempat berlindung.

Suhu pada masa itu diperkirakan sekitar 3,6 derajat Fahrenheit (2 derajat Celsius) lebih dingin daripada suhu saat ini, yang menandakan bahwa pakaian sangat diperlukan untuk bertahan hidup, terutama dalam aktivitas berburu dan mengumpulkan makanan.

Pakaian: Kebutuhan yang Berubah Seiring Waktu

Namun, meskipun ada bukti pakaian dari 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan juga mencatat bahwa bukti kutu pakaian tidak muncul hingga sekitar 170.000 tahun yang lalu. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang terjadi di antara rentang waktu tersebut.

Ian Gilligan, seorang peneliti di Universitas Sydney, menjelaskan bahwa kutu hanya dapat bertahan hidup jika manusia mengenakan pakaian secara teratur. Oleh karena itu, kelompok manusia mungkin mulai dan berhenti mengenakan pakaian beberapa kali sepanjang sejarah mereka, tergantung pada kondisi iklim dan kebutuhan hidup mereka.

Sebagai contoh, antara 32.000 hingga 12.000 tahun yang lalu, orang Aborigin di Tasmania dikenal membuat pakaian dari kulit binatang dan menggunakan alat-alat seperti pengikis kulit dan penusuk tulang. Namun, ketika cuaca menjadi lebih hangat, mereka berhenti mengenakan pakaian.

Catatan arkeologis menunjukkan bahwa pada periode ini, alat-alat untuk membuat pakaian menghilang dari catatan, sementara mereka lebih fokus pada hiasan tubuh dan seni tubuh lainnya.

Perkembangan Pakaian dan Alat Jahit

Pakaian manusia pun semakin berkembang seiring dengan ditemukannya alat-alat jahit yang lebih efisien. Penemuan jarum bermata pertama kali sekitar 40.000 tahun yang lalu di gua Denisova, Siberia, menandai era baru dalam pembuatan pakaian yang lebih halus dan berdesain.

Alat jarum bermata ini memungkinkan manusia untuk membuat pakaian yang lebih pas dan rumit, mencerminkan perkembangan fungsi pakaian dari sekadar kebutuhan utilitas menjadi simbol sosial dan budaya.

Kesimpulan Sejarah pakaian manusia bukan hanya sekadar soal perlindungan dari cuaca, tetapi juga mencerminkan evolusi kebudayaan dan adaptasi manusia terhadap lingkungan sekitar.

Meskipun bukti-bukti pakaian manusia purba tidak dapat bertahan lama, melalui penelitian tentang kutu, alat jahit, dan artefak lainnya, kita dapat memahami bagaimana manusia mulai mengenakan pakaian dan mengapa pakaian menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.

Kontributor : Pasha Aiga Wilkins

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI