Suara.com - Direktur Eksekutif ICT Institute sekaligus Pakar IT, Heru Sutadi menyatakan kalau kebijakan Pemerintah Indonesia yang melarang penjualan iPhone 16 ternyata berimbas pada kerugian konsumen.
Pria yang juga Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) ini menjelaskan, alotnya kesepakatan Pemerintah RI dan Apple bisa mendorong konsumen untuk membeli iPhone ilegal dari luar negeri.
Ia mencontohkan kasus pembelian iPhone 16 di Malaysia yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat pelanggan pulang ke Indonesia, ponsel terbaru Apple tersebut malah tak bisa digunakan.
“Sudah ada kasusnya, ketika ada orang Indonesia yang beli iPhone 16 di Malaysia. Ternyata sampai ke Indonesia tidak bisa digunakan,” ucap Heru dalam diskusi publik bertajuk Menghitung Untung Rugi Larangan iPhone 16 Bagi Masyarakat dan Negara yang digelar Selular Business Forum (SBF) di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Baca Juga: BPKN: Apple Harus Patuhi Aturan Jika Ingin Masuk Indonesia
Selain merugikan konsumen, Heru menyampaikan kalau dilarangnya iPhone 16 ini juga berdampak pada tindakan ilegal lain seperti penyelundupan hingga penipuan.
“Dengan iPhone 16 yang belum masuk ini bisa menimbulkan tindakan ilegal seperti penipuan karena muncul IMEI bodong setelah beli ternyata iPhone 16 nya tidak bisa dipakai,” lanjut dia.
Dampak ketiga, ucap Heru, pengguna iPhone 16 yang sudah kadung membeli ponsel tersebut dari luar negeri juga dirugikan faktor layanan purna jual.
Heru berpandangan apabila ponsel tersebut tiba-tiba rusak, para pelanggan justru tidak mendapatkan hak seperti pengaduan konsumen jika barang/jasa yang diterima tidak sesuai perjanjian. Padahal ini sudah diatur dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
“Sesuai Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, maka konsumen harus mendapatkan layanan purna jual dan penyelesaian pengaduan. Dengan alotnya kesepakatan maka kerugian konsumen yang sudah terlanjur membeli iPhone 16 dari luar negeri ini juga bertambah,” tandasnya.
Baca Juga: Baterai Dua Kali Lipat Lebih Besar dari iPhone 16 Pro, Realme Neo 7 Tetap Tipis
Pemerintah desak Apple tambah investasi ke Indonesia
Sebelumnya Pemerintah meminta Apple untuk menambah investasi ke Indonesia menjadi 1 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 15,9 Triliun demi jualan iPhone 16.
Hal itu disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani saat Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI yang disiarkan secara virtual.
"Saya minta, kami sudah bicara, dan InsyaAllah mereka untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis. Saya minta dari mereka investasi 1 miliar Dolar AS, 1 billion USD, untuk tahap pertama," kata Rosan yang dikutip dari kanal YouTube Komisi XII DPR RI, Selasa (3/12/2024).
Ia menerangkan kalau komitmen investasi Apple ke Indonesia ini ditargetkan dapat dalam jangka waktu seminggu ke depan, yang selanjutnya akan dioper ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"Jadi saya minta mereka melakukan itu secara tertulis. Mudah-mudahan dalam waktu mungkin satu minggu ini, saya sudah bisa mendapatkan komitmen itu yang akan saya serahkan kepada Kementerian Perindustrian," lanjut dia.
Rosan menilai kalau tawaran investasi Apple sebesar 100 juta Dolar AS atau Rp 1,5 triliun, yang sebelumnya disampaikan oleh Kemenperin, jumlahnya sangat kecil.
Makanya, Rosan meminta secara langsung kepada Apple untuk menambah jumlah investasinya ke Indonesia. Lebih lagi perusahaan asal Cupertino Amerika Serikat itu sudah menerima keuntungan dari penjualan iPhone di Indonesia.
"Kebetulan saya sudah berbicara langsung dengan mereka beberapa kali, dan saya sampaikan bahwa, karena saya juga berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian, bahwa investasinya ya harus lebih besar. Jangan di negara-negara Vietnam, karena mereka kan juga mengambil asas manfaat juga dengan penjualan iPhone-iPhone sebelumnya," timpal dia.
Rosan menilai penambahan jumlah investasi Apple didasarkan pada keadilan. Dengan keuntungan yang sudah didapatkan Apple, seharusnya mereka juga menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
Selain itu, dia juga ingin Apple melibatkan Indonesia ke dalam rantai pasokan perusahaan. Rosan mengharapkan dengan itu maka para pemasok Apple juga bakal investasi di Tanah Air.
"Dan juga yang paling penting bagaimana global value chain-nya ini, rantai pasoknya juga pindah investasi di kita. Karena biasanya kalau sudah satu (perusahaan pemasok komponen Apple: red) itu pindah, itu akan memberikan trigger atau trickle-down efeknya kepada supplier-suppliernya itu untuk investasi di Indonesia juga," pungkasnya.