Suara.com - Kualitas udara Jakarta terus membaik dalam dua minggu terakhir. Bahkan langit Jakarta bisa tampil biru cantik beberapa waktu belakangan.
Platform pemantau kualitas udara, Nafas pun mengungkapkan alasan kenapa udara Jakarta bisa bersih dalam kurun waktu dua minggu terakhir. Hal ini diurai dalam sebuah utas yang diunggah di akun X Nafas Indonesia @nafasidn.
"Emang PLTU lagi libur? atau kendaraan berkurang? kayaknya karena udah musim hujan deh? kok, akhir-akhir ini udara Jakarta bisa bersih dan langitnya biru cantik," kata Nafas dalam cuitannya, dikutip Rabu (4/12/2024).
Nafas menjelaskan kalau salah satu faktor pemicu udara Jakarta bersih karena angin. Menurutnya, angin kencang bisa mengurangi konsentrasi polutan PM2.5.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, Pernyataan Anies Soal 'Angin Tak Punya KTP' Diungkit: Terbukti?
"Jadi dari Kamis 21 November, terbentuk pusat tekanan rendah di sekitar siklon tropis Robyn yang mengarahkan angin ke Selat Sunda," tambah akun tersebut.
Saat angin mendekat dan semakin kencang, lanjut Nafas, polutan yang sebelumnya terjebak di Jakarta juga ikut tergerus ke wilayah Utara.
"Puncak kecepatan angin ada di 28 November sampai bikin rata-rata konsentrasi PM2.5 di Jakarta <10 (setara kota-kota berudara paling bersih di dunia)," imbuhnya.
Sedangkan di hari-hari biasa, kata Nafas, angin kencang biasanya datang dari laut dari siang sampai sore. Angin itu sukses mendorong polutan sesuai arahnya.
"Itulah kenapa udara Jakut (Jakarta Utara) biasanya lebih bersih daripada Jaksel (Jakarta Selatan)," simpul dia.
Baca Juga: BNI Dukung Program Perbaikan Kualitas Udara Bersih di Indonesia
Di sisi lain Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan langit Jakarta cerah bisa dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya adalah jarak pandang yang membuat warga bisa melihat gunung.
"Jarak pandang yang cukup baik, sehingga gunung dapat terlihat," ucap Guswanto kepada wartawan pada Senin (2/12/2024) lalu.
Selain itu, Guswanto mengungkap alasan langit Jakarta cerah disebabkan fenomena meteorologi seperti hujan. Polutan yang biasanya ada di ruang udara dicuci oleh air hujan.
"Selama musim hujan, ruang udara akan dicuci dari polutan terus menerus oleh air hujan. Jarak pandang biasanya juga berasosiasi dengan musim dan waktu atau jam. Polutan akan banyak di atmosfer selama musim kemarau dan kondisi siang atau sore," papar dia.