10 Penemuan Arkeologi Luar Biasa yang Diungkap Tahun 2024, Ada Dari Indonesia

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 02 Desember 2024 | 13:03 WIB
10 Penemuan Arkeologi Luar Biasa yang Diungkap Tahun 2024, Ada Dari Indonesia
Ilustrasi menggambarkan 10 penemuan arkeologi luar biasa yang diungkapkan pada tahun 2024 [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika Anda kebetulan sampai ke Pompeii, carilah Via dell' Abondanza, lokasi rumah yang dimaksud, yang nantinya akan dipamerkan kepada publik.

Salah satu gambar menggambarkan hubungan seksual antara bidadari telanjang dan satir, sementara gambar lainnya menunjukkan Ratu Phaedra yang berpakaian minim dengan anak tirinya Hippolytus.

Menurut mitologi Yunani, dia jatuh cinta pada Hippolytus tetapi kemudian menuduhnya melakukan pemerkosaan ketika dia menolak rayuannya.

Jasad tuan dan budak korban letusan Gunung Pompeii.[Luigi Spina/Parco Archeologico/EPA]
Jasad tuan dan budak korban letusan Gunung Pompeii.[Luigi Spina/Parco Archeologico/EPA]

2.Kota Amazon yang Hilang

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2024 di jurnal Science mengungkap kompleks kota yang luar biasa di Amazon Ekuador.

Seperti yang diungkapkan BBC, penemuan ini menunjukkan “bahwa hutan hujan terbesar di dunia pernah menjadi pusat kosmopolitan yang berkembang pesat.”

Salah satu arkeolog utama dalam proyek ini, Stéphen Rostain, menegaskan bahwa penemuan baru ini “memaksa kita untuk memikirkan kembali seluruh masa lalu manusia di Amazon.”

Teknologi Airborne LiDAR, yang menggunakan laser untuk membuat peta 3D tanah, telah memungkinkan para peneliti untuk lihat sekitar 2.500 tahun ke masa lalu.

Pemetaan tersebut mengungkapkan sekitar 15 pusat kota, kemungkinan 6.000 rumah, teras pertanian, dan jalan raya, yang oleh Rostain disebut sebagai “lembah kota yang hilang”.

Baca Juga: Alami Hal Mengerikan, Arkeolog Temukan Penyebab Kematian Mumi Menjerit di Mesir

Peradaban ini sudah ada selama sekitar 1.000 tahun, dengan populasi mungkin mencapai 30.000 jiwa, hingga situs tersebut ditinggalkan oleh suku Upano yang tinggal di sana sekitar tahun 300 hingga 600 M.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI