Suara.com - Musim liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sudah di depan mata, dan jutaan orang bersiap untuk bepergian. Namun, sebelum Anda memasukkan barang terakhir ke dalam koper, para pakar keamanan memberikan peringatan penting soal mengisi daya ponsel di bandara.
Ponsel menjadi perangkat penting selama perjalanan, mulai dari menyimpan boarding pass hingga detail penerbangan. Namun, mengisi daya di stasiun pengisian daya umum seperti di bandara bisa membawa risiko besar terhadap keamanan data Anda.
Risiko "Juice Jacking" di Stasiun Pengisian Umum
Menyadur dari Unilad, peringatan tentang stasiun pengisian daya ini bukan tanpa alasan. FBI telah lama mengingatkan publik untuk tidak menggunakan fasilitas pengisian daya gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan.
Pakar keamanan Jae Ro dari SIGNAL + POWER menegaskan, “Port pengisian daya umum dapat dimodifikasi untuk memasang malware di perangkat Anda. Malware ini dapat mencuri informasi sensitif seperti kata sandi dan detail perbankan.”
Teknik peretasan yang dikenal sebagai "juice jacking" memungkinkan peretas memanfaatkan port USB yang telah dimodifikasi untuk memasukkan malware. Malware ini bisa mencuri data pribadi Anda, mengunci perangkat, bahkan mengendalikan ponsel Anda tanpa Anda sadari.
“Begitu terinfeksi, ponsel Anda tidak hanya rentan di bandara, tetapi juga di mana saja Anda membawanya,” tambah Jae.

Ancaman Lain: Transfer Data Tak Sengaja
Bahkan jika stasiun pengisian daya tidak dirusak, perangkat Anda tetap bisa terancam. Menurut Jae, port USB di stasiun pengisian daya dapat mentransfer data selain daya. Meskipun ponsel sering memberikan opsi untuk memilih "Hanya Isi Daya" atau "Transfer File," perlindungan ini tidak selalu efektif. Data yang bocor dari perangkat Anda bisa digunakan untuk pencurian identitas atau dijual di web gelap.
Baca Juga: Rachel Vennya Liburan di Amanjiwo, Biaya Nginap Per Malam Bikin Kaki Gemetar
Solusi Aman untuk Musim Liburan