"Poinnya ada di kalimat akhir. Prabowo terkadang nggak paham dengan apa yang dia ucapkan. Dia ngomong hanya untuk nyenengin orang aja, nggak bener-bener memahami dan mengimplementasikan apa yang dibicarakan. Contohnya, bilang mau perangi korupsi, tapi lingkarannya orang-orang bermasalah," komentar @_sun*********
"Keinget dia ngomong sir sir sir mulu. Kebiasaan budaya hierarkis di militer jadinya begitu. Ketemu Raja Charles masih masuk akal. Kalau dipakai di Amerika yang egaliter jelas jadi olok-olokan. Tapi poin terakhir emang bener. Prabowo seringnya cuma omong-omong. Ngomong A kelakuan B, besoknya ngomong C," tambah @alg********
"Wkwkwk finally, The Economist said it. Di sini dipuja puji 'wah berwibawa banget', 'bahasa Inggrisnya bagus', 'akhirnya punya pemimpin yang dihargai sama orang luar'. Tiap baca komentar di IG atau YouTube sampai merinding saking gelinya," sahut @yov*****
"Ungkapan Sir di Indonesia memang maksudnya sopan dan tata krama, tapi menurut orang luar tidak seharusnya dipakai (berulang-ulang) oleh lawan bicara yang posisinya 'setara'," cuit @fpl_*********