Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) blak-blakan kalau fenomena judi online kini semakin mengkhawatirkan.
Ketua Tim Tata Kelola Penyelenggara Sistem Elektronik, Direktorat Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komdigi, Menhariq Noor menyatakan, sekarang masyarakat makin gampang main judi online karena deposit atau top up bisa dilakukan dengan nominal di bawah Rp 500 perak.
"Kalau sekarang ini, kami kemarin baru menemukan depo paling kecil itu ternyata sampai di bawah Rp 500," kata Menhariq dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan Forum Wartawan Teknologi (Forwat) di Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Makanya, lanjut dia, hal ini membuat Pemerintah kian khawatir karena uang yang seharusnya bisa untuk makan dan kehidupan sehari-hari justru habis untuk judi online.
Baca Juga: Dicopot dari Komdigi, Segini Gaji Prabu Revolusi di Pertamina
Menhariq menegaskan kalau judi online ini tidak tepat untuk dibilang perjudian, tapi penipuan. Sebab permainan judi masih memiliki kemungkinan menang, sedangkan judi online tidak.
Lebih lagi, bandar judi memiliki metode tersendiri karena pemain judol yang deposit kecil justru diberikan menang.
Sebaliknya, mereka yang sudah terus menang bakal depo dengan nominal lebih besar. Walhasil Menhariq menyebut kalau pemain-pemain inilah yang menjadi korban karena kehilangan uang lebih banyak
"Pada akhirnya semua dibohongi dengan sistem ini, apalagi sistemnya online," timpal dia.
Menhariq mengakui kalau memberantas judi online tidak mudah karena memang tidak akan ada habisnya. Maka dari itu dia menyarankan agar semua pihak terlibat menangani kasus judi slot tersebut.
Baca Juga: Komdigi Fasilitasi Kongres Percepatan PWI, Akhiri Dualisme Kepengurusan
Tak hanya pemerintah, Menhariq juga meminta masyarakat untuk tidak lagi deposit uang demi main judi online.
"Kalau memang mau membereskan judi online ini, sebetulnya yang diperlukan adalah setop masyarakat untuk depo," pinta dia.
"Selama masih ada demand, maka ini enggak akan selesai," pungkasnya.