- Tidak ada suara. Gelombang suara tidak dapat bergerak melalui ruang hampa. Semua peristiwa, termasuk jatuhnya pesawat, burung, atau bahkan lautan yang mendidih, akan terjadi dalam keheningan mutlak.
- Hanya getaran yang terasa. Jika manusia bertahan hidup dengan pakaian antariksa, mereka mungkin dapat merasakan getaran dari peristiwa besar, tetapi tanpa suara apa pun.
- Keheningan ini akan menambah kesan menakutkan pada segala hal yang terjadi di Bumi.
6. Fluktuasi Suhu Ekstrem
Atmosfer berperan penting dalam mengatur suhu Bumi. Tanpa lapisan ini, suhu di Bumi akan menjadi ekstrem, seperti yang terjadi di Bulan.
- Suhu siang hari: Meningkat hingga sekitar 123°C (253°F).
- Suhu malam hari: Turun drastis hingga -153°C (-243°F).
Perbedaan suhu antara siang dan malam akan begitu ekstrem sehingga tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan di permukaan tanpa perlindungan khusus.
7. Serangan Asteroid yang Tak Terbendung
Atmosfer kita saat ini berfungsi sebagai perisai alami yang membakar sebagian besar asteroid kecil sebelum mencapai permukaan Bumi. Jika atmosfer menghilang:
- Asteroid kecil akan menghantam Bumi tanpa hambatan. Tanpa atmosfer, tidak ada lapisan pelindung yang bisa membakar meteoroid.
- Ancaman besar bagi kehidupan. Bahkan objek kecil yang biasanya tidak berbahaya dapat menyebabkan kerusakan signifikan jika menghantam permukaan Bumi.

Mengapa Kita Harus Menjaga Atmosfer?
Atmosfer adalah kunci kelangsungan hidup Bumi. Kehilangannya akan menyebabkan perubahan yang sangat drastis, mulai dari fluktuasi suhu, hilangnya air, hingga kehancuran kehidupan secara masif. Bahkan mikroorganisme tangguh seperti tardigrada mungkin akan kesulitan bertahan dalam kondisi seperti ini.
Sebagai penghuni planet ini, kita memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi atmosfer. Dengan mengurangi polusi, emisi karbon, dan kerusakan lingkungan lainnya, kita dapat memastikan atmosfer tetap menjadi pelindung bagi Bumi dan seluruh kehidupan di dalamnya. Mari kita jaga atmosfer kita, karena tanpa atmosfer, Bumi bukan lagi rumah yang bisa kita tinggali.
Kontributor : Pasha Aiga Wilkins
Baca Juga: Pemompaan Air Tanah Sebabkan Bumi Miring 31,5 Inci dalam Dua Dekade