Ada juga Capung Common Darter (Sympetrum striolatum), capung Migrant Hawker (Aeshna mixta), Large Yellow Underwing (Noctua pronuba),
Hasilnya? Serangga ternyata tidak terbang lurus menuju cahaya, tetapi mengorbit mengelilinginya atau bahkan terbang terbalik di atas lampu!
Jika panas yang menjadi daya tarik utama, seharusnya mereka hanya tertarik pada lampu pijar. Namun, penelitian ini menemukan serangga tetap mendekati lampu LED yang tidak panas sama sekali.
![Ilustrasi menggambarkan serangga-serangga mendekati cahaya lampu jalan di malam hari [Suara.com/Muhammad Yunus]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/29/27669-serangga.jpg)
Cahaya Jadi Panduan “Atas” dan “Bawah”
Lalu, apa yang sebenarnya membuat serangga tertarik? Jawabannya adalah: orientasi ruang.
Serangga menggunakan cahaya untuk menentukan mana yang “atas” dan “bawah”.
Dalam lingkungan alami, langit malam selalu lebih terang dibandingkan tanah, sehingga serangga secara naluriah mengarahkan punggungnya ke arah langit.
Ini dikenal sebagai respons cahaya punggung.
Namun, ketika mereka melihat lampu buatan yang terang, mereka menjadi bingung.
Baca Juga: Cerita 4 Perempuan Peneliti Hadirkan Solusi dari Tantangan Dunia Melalui Sains
Lampu tersebut tampak seperti “langit kecil” yang muncul di dekat mereka, sehingga serangga kehilangan orientasi dan akhirnya berputar-putar di sekitar lampu.