Infografis
Suara.com - Tas sembako yang dibagikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming untuk warga yang terdampak banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Kamis (28/11/2024) menuai atensi dari warganet di media sosial X.
Pasalnya, tas sembako tersebut memiliki tulisan "Bantuan Wapres Gibran" yang cukup besar dan meuai tanda tanya dari warganet. Menurut mayoritas pengguna X, keterangan tersebut seolah membuat Gibran Rakabuming memberikan bantuan atas nama dirinya sendiri, bukan pemerintah.
Tak hanya itu, pembagian sembako "Bantuan Wapres Gibran" tersebut juga menarik atensi komedian Pandji Pragiwaksono.
Melalui akun X miliknya, Pandji Pragiwaksono menyebut jika hal yang dilakukan Gibran adalah sikap pencitraan untuk membangun citra dirinya sendiri.
"Kok malah dia jadi branding sendirian," cuit Pandji Pragiwaksono pada 28 November 2024 sembari mengutip pemberitaan mengenai pembagian sembako tersebut.
![Cuitan Pandji Pragiwaksono soal sembako Gibran. [X/@pandji]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/29/94547-cuitan-pandji-pragiwaksono-soal-sembako-gibran.jpg)
Cuitan yang disukai sebanyak lebih dari 20.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet yang setuju dengan tweet Pandji Pragiwaksono.
"5 tahun bakal begini terus nih kerjaannya? Keliling bagi bansos seluruh Indonesia buat modal kampanye selanjutnya?" komentar @rog**_*********
"Akibat ketidakmampuannya berpikir kritis dan strategis sebagai wapres akhirnya jatuh ke gimmick gimmick bagi susu kayak gini. Pas harus kasih sambutan malah ngilang. Siap-siap aja dengan sandiwara begini sampai 2029 nanti," tulis @dam********
"Pak Prabowo, mendingan Gibran jadiin menteri sosial aja kalau kerjaannya cuma bagi-bagi bansos ke masyarakat yang tertimpa musibah," tambah @san*******
Baca Juga: Warganet Ikut Sayembara Kecurangan Pilgub Jakarta, Ramai Unggah Bukti Sembako Ridwan Kamil
"Tujuan utama Jokowi mencalonkan anaknya sebagai wapres kan emang mau nge-branding Gibran biar jadi Jokowi jilid 2," sahut @sam*******
"Kelas menengah berdarah-darah bayar pajak 12 persen untuk kas 'negara', eh malah diganti atas nama 'wapres Gibran' dengan enaknya. Pemerintah as*," timpal @her*********
