Air ini diekstraksi untuk berbagai keperluan, seperti irigasi, konsumsi domestik, hingga aktivitas pertambangan.
Namun, pemompaan air tanah secara berlebihan, terutama di wilayah seperti Amerika Utara dan India barat laut, telah memicu dampak besar terhadap rotasi Bumi dan kenaikan permukaan laut.
Kekhawatiran Ilmuwan
Temuan ini memberikan wawasan penting, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran.
“Sebagai seorang ayah dan penduduk Bumi, saya terkejut mengetahui bahwa pemompaan air tanah menjadi sumber lain kenaikan permukaan laut,” kata Seo.
Surendra Adhikari, peneliti NASA yang sebelumnya mempelajari efek pemompaan air tanah pada sumbu Bumi, juga menyebut hasil penelitian ini sebagai pengingat bahwa aktivitas manusia memiliki dampak langsung terhadap planet ini.
Langkah Ke Depan
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara pemompaan air tanah dan pergeseran kutub rotasi, para ilmuwan berharap dapat mengembangkan strategi untuk mengelola sumber daya air secara lebih berkelanjutan.
"Mengamati perubahan kutub rotasi Bumi membantu kami memahami variasi penyimpanan air dalam skala besar," tambah Seo.
Baca Juga: Mandatalam Earth Run 2024: Lari Menuju Bumi yang Hijau Run For Earth" di Podomoro Park, Bandung
Penelitian ini diharapkan dapat mendorong langkah-langkah mitigasi yang lebih baik untuk memerangi kenaikan permukaan laut dan melindungi keseimbangan planet.