Sementara Canon EOS C80 adalah kamera sinema portabel dengan lebar hanya sekitar 16 sentimeter, sehingga mudah digerakkan, tapi tetap punya performa yang luar biasa.
Kamera dengan berat hanya 1.300 gram ini cocok untuk beragam jenis pengambilan gambar, termasuk perekaman untuk tayangan live.
“Dengan ukurannya yang hanya sebesar telapak tangan, EOS C80 akan memudahkan mobilitas saat perekaman," imbuh Monica.
Menurutnya, keleluasaan bergerak ini tentu merupakan keuntungan dalam proses produksi video dan dapat memicu kreativitas penggunanya.
Selain unggul dari sisi mobilitas, kamera ini juga luar biasa dari sisi hasil perekaman karena dibekali sensor CMOS full-frame 6K bertumpuk dengan sinar latar.
Berkat sensor tersebut dan penggunaan dudukan RF, kamera ini memungkinkan perekaman dengan depth of field dangkal, sehingga bisa menghasilkan video dengan visual sinematik dengan bokeh yang menawan.
![EOS C80. [Datascrip]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/29/98883-eos-c80.jpg)
Lewat kombinasi sensor tersebut dan prosesor pemrosesan gambar DIGIC DV 7, EOS C80 juga dapat mengurangi distorsi rana bergulir (rolling shutter distortion).
Kombinasi tersebut juga membuat kamera ini mampu menghasilkan video berkualitas tinggi 6K/30P dalam format RAW dan 4K yang punya kualitas visual menawan karena hasil oversampling 6K.
Kamera ini juga mampu melakukan perekaman dengan frame rate tinggi hingga 4K/120P dan 2K/180P, sehingga bisa menghasilkan video gerakan lambat yang mengesankan.
Baca Juga: Spesifikasi Kamera Oppo Find X8 Ultra Bocor, Gunakan Lensa Periskop Ganda
Selain itu, EOS C80 juga dilengkapi dengan fitur Triple Base ISO yang sangat berguna untuk menyesuaikan kecerahan di lokasi pengambilan gambar.