Suara.com - CEO Nvidia, Jensen Huang, ternyata optimistis kalau Indonesia bisa mendapatkan keuntungan besar dari teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Hal ini diceritakan oleh Ajar Edi selaku Ketua Kagama AI yang juga Senior Vice President Government Affairs PT Indosat Tbk. Diketahui Jensen Huang memang datang ke Indonesia lewat acara Sahabat AI yang digelar Indosat pada 14 November 2024 kemarin.
"Pak Jensen Huang mengatakan, dia mengingatkan pentingnya kedaulatan data dunia, karena dia menitip bagaimana Indonesia harus mengembangkan AI, kemampuannya dia, daripada mengalihkan (AI) ke negara lain," kenang Ajar Edi saat konferensi pers peluncuran buku Memahami AI: Sebuah Panduan Etik yang digelar di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Ia menjelaskan kalau teknologi AI dibangun berkat beragam data yang dipakai pengguna. Nah AI juga bisa memiliki ciri khas sesuai negara tersebut karena data mereka dikumpulkan dari orang lokal.
Baca Juga: Kagama Rilis Buku Panduan AI, Wanti-wanti Bahaya Teknologi Kecerdasan Buatan
Edi menjelaskan kalau AI bisa dibuat sesuai dengan ciri khas Indonesia apabila dikembangkan dengan data berisi ribuan budaya hingga bahasa lokal, yang mana para developer lokal dinilainya lebih paham ketimbang pengembang asing.
"Sehingga algoritma yang dibangun akan membuat algoritma yang tanpa bias ke-Indonesia-an," ujarnya.
Saran kedua dari Jensen, lanjut Edi, adalah Indonesia harus memiliki kedaulatan data yang kuat soal AI. Dengan demikian Pemerintah RI bisa memaksimalkan potensi benefit yang besar, yakni ekosistem.
"Potensi benefitnya apa sih? Ekosistem. Ekosistem turunan dari AI akan luar biasa, developernya akan membangun banyak beragam aplikasi, baik itu ke bagian sektor pemerintahan, entah itu di hal kesehatan, pendidikan, dan beragam hal," papar Edi.
Lebih lanjut dia mengatakan kalau teknologi AI berpotensi untuk membuat ekonomi Indonesia tembus 336 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 5.809 triliun di tahun 2030. Maka dari itu, Indonesia bisa memanfaatkan teknologi ini sesuai dengan visi Pemerintah Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Momen Mencekam: Robot-robot "Mogok Kerja" Massal, Akankah Terminator Jadi Kenyataan?
"AI ini bisa jadi potensi untuk mengungkit ekonomi growth dari Indonesia yang sekarang. Pemerintahnya Pak Prabowo sama Mas Gibran ingin 8 persen ekonomi growth dan create job opportunity baru," pungkasnya.