Namun, temuan baru ini menggeser timeline lebih jauh ke belakang, mengindikasikan bahwa air mungkin sudah ada bahkan pada periode pra-Noachian.
Sayangnya, miliaran tahun lalu, Mars kehilangan atmosfernya akibat radiasi matahari yang keras, membuat air menguap ke luar angkasa. Tetapi sebelum itu terjadi, air panas dari aktivitas magma vulkanik mungkin menciptakan lingkungan yang cocok bagi kehidupan mikroba, mirip dengan apa yang terjadi di Bumi.
Menjelajah Mars Masa Lalu
Cavosie menambahkan bahwa penelitian sebelumnya menemukan zirkon "terguncang" oleh tumbukan meteorit, menjadikannya satu-satunya zirkon terguncang yang diketahui dari Mars.
“Studi terbaru ini mengungkapkan jejak cairan kaya air yang terekam dalam zirkon tersebut, memberikan bukti kuat adanya air di kerak Mars tertua,” jelasnya.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances pada Jumat (22/11), memberikan wawasan baru tentang sejarah awal Mars dan potensinya untuk mendukung kehidupan.
Apakah ini berarti Mars pernah dihuni? Meski jawabannya masih samar, penemuan ini menjadi langkah penting untuk memahami potensi kehidupan di luar Bumi. Kita mungkin tidak sendiri di alam semesta.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bukti 'Garis Pantai Samudra' di Mars, Indikasi Kehidupan di Planet Merah