Waspadai Lonjakan Aplikasi Berbahaya, Menyamar sebagai VPN

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 28 November 2024 | 08:57 WIB
Waspadai Lonjakan Aplikasi Berbahaya, Menyamar sebagai VPN
Ilustrasi VPN (Pexels/Dan Nelson)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan dengan Q2 di Asia Pasifik.

Aplikasi-aplikasi ini adalah malware atau program yang berpotensi digunakan oleh penjahat siber. Lonjakan ini terus berlanjut hingga Q4.

VPN (Virtual Private Network) adalah layanan yang dimaksudkan untuk menawarkan keamanan dan privasi kepada pengguna dengan menyembunyikan alamat IP mereka.

Hasilnya adalah Penyedia Layanan Internet (ISP) dan pihak ketiga lainnya tidak dapat melihat situs web mana yang dikunjungi pengguna atau data apa yang dikirim dan diterima.

Fungsi VPN yang populer bagi pengguna individu adalah kemampuan untuk "mengubah" lokasi dengan beralih ke server di negara lain.

Fitur ini memungkinkan akses ke konten web yang dibatasi secara geografis seperti acara di paltform layanan streaming.

Ilustrasi hacker (Unsplash/mbaumi)
Ilustrasi hacker (Unsplash/mbaumi)

Penjahat siber memanfaatkan pengguna yang ingin menggunakan layanan VPN gratis.

Pada Mei 2024, penegak hukum membongkar botnet (jaringan perangkat komputer yang dibajak) yang dikenal sebagai 911 S5.

Beberapa layanan VPN gratis (MaskVPN, DewVPN, PaladinVPN, ProxyGate, ShieldVPN, dan ShineVPN) digunakan untuk membuat botnet ini.

Baca Juga: Yandex Browser VPN Apakah Aman? Bebas Akses Video Tanpa Batas

Pengguna yang memasang aplikasi VPN ini mengubah perangkat mereka menjadi server proxy yang menyalurkan lalu lintas milik orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI