Grant juga menjelaskan bahwa kontrol koersif berbasis teknologi sering kali sulit dikenali. Pelaku biasanya menggambarkan perilaku mereka sebagai bentuk perhatian atau cinta yang mendalam, tetapi sebenarnya merupakan pola kekerasan terselubung.
"Ini seperti serigala berbulu domba—kekerasan yang berkedok cinta," tambahnya.
Apa yang Harus Diwaspadai?
Tanda-tanda kontrol koersif berbasis teknologi dalam hubungan meliputi:
- Pengawasan terus-menerus: Melacak lokasi pasangan secara berlebihan tanpa alasan jelas.
- Ekspektasi komunikasi tanpa henti: Menuntut pasangan selalu menjawab teks atau panggilan segera.
- Pembatasan privasi: Memaksa pasangan berbagi kode sandi atau akses ke perangkat pribadi mereka.
Pentingnya Batasan dan Privasi
Dalam hubungan yang sehat, teknologi seharusnya menjadi alat untuk mendukung, bukan mengontrol. Grant mengingatkan bahwa menjaga privasi dan batasan pribadi tetap penting, meskipun pasangan sepakat berbagi informasi tertentu.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami perilaku seperti di atas, penting untuk segera mencari bantuan. Teknologi harus digunakan untuk memperkuat hubungan, bukan sebagai alat untuk mengendalikan.