Suara.com - Netizen di media sosial, khususnya platform X saat ini tengah menyoroti kasus anggota Paskibra yang tewas tertembak oleh oknum polisi pada Minggu (24/11/2024). Korban berinisial GRO merupakan siswa di SMK N Semarang, Jawa Tengah.
Kasus ini menuai perhatian netizen karena mayoritas menilai adanya kejanggalan. Salah satunya adalah pernyataan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar yang menyebut bahwa korban terlibat dengan tawuran. Sayangnya, klaim itu dibantah oleh satpam di wilayah tersebut.
Di sisi lain, beredar pula tuduhan bahwa korban merupakan salah satu anggota gangster. Namun, pihak sekolah mengonfirmasi hal sebaliknya. Bahkan staf kesiswaan SMK N Semarang menyebut jika korban adalah siswa yang berprestasi, sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam kenakalan remaja.
Terbaru, kini warganet menemukan akun-akun X yang diduga sebagai buzzer guna membela pihak Kapolrestabes Semarang. Hal ini dibeberkan oleh akun X @Jateng_Twit pada 26 November 2024.
"Lur, kalau sudah pakai buzzer itu tandanya apa ya? Coba tebak hayoo. Kok sampai segitunya pengen..." cuit pemilik akun tersebut sembari mengunggah beberapa gambar tangkapan layar.
Dalam tangkapan layar yang disertakan, terlihat sejumlah akun X yang mencuitkan tweet berisi pembelaan dan apresiasi terhadap Kapolrestabes Semarang.
"Good job Kapolrestabes Semarang atas tindakannya, semoga ke depannya nggak ada lagi insiden serupa yang meresahkan," cuit salah satu akun.
"Salut buat Kapolrestabes Semarang yang gercep ungkap kasus ini. Semoga semakin aman kotanya!" tambah lainnya.
"Langkah tegas Kapolrestabes patut diacungi jempol! Semoga tawuran bisa dicegah," komentar lainnya.
Menariknya, sejumlah akun memiliki pola berulang dengan kata-kata serupa. Tak hanya itu, semua akun X tersebut juga membagikan tautan pemberitaan yang sama. Hal inilah yang membuat netizen curiga jika kasus ini melibatkan buzzer untuk mendukung pihak Kapolrestabes Semarang.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 1.800 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet yang mengecam sikap Kapolrestabes Semarang jika benar mengerahkan buzzer.
"Harga nyawa seorang anak di Indonesia lebih murah daripada buzzer polisi di Twitter. Dan ini bukan pertama kalinya. Would you really let yourself bringing a child ke dalam negara sebusuk ini?" komentar @jorg*******
"Sekelas polisi sampai make buzzer malu-maluin banget. Bukannya instropeksi, buka fakta yang sebenarnya malah nggak belajar dari kasus yang sudah-sudah," tambah @vic*******
"Bawahan bapak kebanyakan ngibulnya, diajarin siapa kayak gitu pak? @ListyoSigitP Sejak kapan juga boleh nembak ke sipil? Setau saya, kalau buat bubarin tawuran nembaknya ke langit, bukan ke badan manusia," timpal @pri*********
"Tandanya polisi sudah berbohong kepada masyarakat, tolonglah polisi ini mbok yang jujur aja nggak usah berbelit-belit gitu loh," sahut @neit