Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital Tahun 2035

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 25 November 2024 | 18:22 WIB
Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital Tahun 2035
Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti dalam sambutannya di acara ICStar Hackaton 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024) [Suara.com/ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti mengatakan Indonesia membutuh sembilan juta talenta digital untuk menghadapi tantangan digital pada tahun 2035 agar mampu mencapai Indonesia emas 2045.

“Yang sudah berjalan pemerintah banyak kolaborasi dengan industri raksasa digital, kampus, pokoknya secara pentahelix, tapi kita masih perlu bersama supaya bersama-sama agar tahun 2045 tercapai Indonesia Emas,” kata Yuana dalam sambutannya di acara ICStar Hackaton 2024 di Jakarta, Senin 25 November 2024.

Yuana menyebut setiap tahunnya dibutuhkan sebanyak 600 ribu talenta digital baru untuk mencapai target sembilan juga talenta digital di tahun 2035. Namun pemerintah saat ini baru bisa memenuhi 200 ribu hingga 400 ribu lulusan dengan kemampuan digital.

Maka itu diperlukan kolaborasi dari industri raksasa di bidang digital dan akademia atau dalam hal ini universitas untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia agar bisa bersaing di dunia internasional.

Upaya ini dilakukan karena Indonesia cukup tertinggal dari negara ASEAN lainnya dalam hal talenta digital dan sudah masuk ke tahap darurat, sehingga kolaborasi dengan adanya program pengembangan digital di kampus bisa mendorong Indonesia menjadi New Engine of Growth yang di dalamnya termasuk aplikasi digital di sektor ekonomi kreatif.

“Kami yakin seandainya talenta digital benar-benar bisa disuplai dengan baik, mungkin kehadiran Kementerian ekonomi kreatif merupakan bentuk perhatian dan kita siap berkolaborasi dengan semua,” katanya.

Ia mengatakan dengan adanya Kementerian Ekonomi Kreatif bisa lebih fokus dalam mengembangkan 17 subsektor industri ekonomi kreatif dan khususnya konten digital atau kreator digital, disamping subsektor lainnya yang telah banyak berkontribusi bagi perekonomian negara seperti kriya, kuliner dan fesyen.

Selain itu, subsektor lainnya seperti gim, aplikasi, animasi, televisi, film, radio, arsitektur dan seni juga diharapkan mampu menjadi kontributor besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Yuana juga mengatakan talenta digital merupakan program dari setiap kementerian dan lembaga sehingga diharapkan bisa turut mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia.

Baca Juga: 5 Keuntungan Tanda Tangan Digital untuk Bisnis Anda!

Ia juga berharap acara pengembangan digital dari universitas bisa dilakukan tidak hanya di pulau Jawa namun bisa menjangkau seluruh Indonesia dan menjadi ajang untuk menumbuhkan startup di bidang digital baru agar bisa bersaing dengan negara lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI