11.000 iPhone 16 Sudah Masuk Indonesia, Kemenperin Ancam Blokir IMEI Jika Diperjualbelikan

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 25 November 2024 | 17:37 WIB
11.000 iPhone 16 Sudah Masuk Indonesia, Kemenperin Ancam Blokir IMEI Jika Diperjualbelikan
iPhone 16 Series. (Apple)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku siap memblokir IMEI iPhone 16 apabila diperjualbelikan di Indonesia. Pasalnya, iPhone terbaru Apple tersebut masih berstatus ilegal di Tanah Air.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif menegaskan kalau Pemerintah RI bisa memblokir kode IMEI iPhone 16 karena Apple tak kunjung memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai syarat penjualan ponsel di Indonesia.

“Kalau ada bukti diperjualbelikan, kami akan siap menonaktifkan (IMEI iPhone 16),” ujar Febri, dikutip dari ANTARA, Senin (25/11/2024).

Ia juga sudah meminta platform e-commerce untuk tidak mempromosikan maupun memperjualbelikan iPhone 16 di aplikasinya.

"Tentu kita tetap meminta marketplace untuk tidak menayangkan iPhone 16 series untuk diperjualbelikan," lanjut dia.

Per 10 November 2024, tercatat ada 11.000 unit iPhone 16 yang sudah masuk ke Indonesia. Nantinya, Pemerintah bakal menyiapkan skema agar ponsel yang dibeli dari luar negeri masuk ke Indonesia lewat jalur barang bawaan penumpang.

Selain itu, iPhone 16 yang dibeli warga dari luar negeri juga harus melakukan pendaftaran IMEI lewat Bea Cukai untuk dilakukan pengecekan ulang apakah mereka menggunakannya untuk pribadi atau diperjualbelikan.

Hal ini pun dilakukan sebagai salah satu keseriusan pemerintah dalam mencegah produk ilegal masuk ke Indonesia.

Beberapa waktu lalu, Apple dilaporkan menambah rencana investasi ke Indonesia demi mencabut larangan penjualan iPhone 16. Tak main-main, investasi Apple ini bahkan naik 10 kali lipat.

Baca Juga: HP Murah Mirip iPhone, Nubia V70 Design Tawarkan Memori Lega

Menurut narasumber yang mengetahui masalah tersebut, Apple disebut menambah investasi hingga 100 juta Dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun. Angka ini naik dari sebelumnya yang hanya 10 juta Dolar AS atau Rp 158 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI