Suara.com - Tim astrofisikawan baru-baru ini mengumumkan penemuan terbarunya mengenai kehadiran 'cosmic strings' atau retakan di alam semesta.
Istilah mengenai retakan atau 'cosmic strings' ini sudah digunakan sejak lama oleh fisikawan Tom W B Kibble yang menyebutnya sebagai 'strings theory'.
Hal ini terjadi saat satu senar di dimensi menjadi lebih sempit daripada proton. Hal ini diketahui sering muncul dalam kedua alat semensta dan membentang di nyaris seluruh area.
Dilansir dari IFL Science, saat pola ini terbentuk, LIGO Scientific Collaboration menyebut bahwa keduanya kemudian berosilasi, memancarkan gravitasi, menyusut lalu menguap.
Baca Juga: 3 Link Nonton Film Galaksi Full Movie Sudah Tersedia? Jangan di Rebahin dan LK21
Emisi gravitasi yang terjadi pada tiap titik pinch-off loop ini bergerak dnegan kecepatan mirip cahaya. Ledakannya cukup kuat dengan gelombang gravitasi yang diperkirakan akan muncul dari cosmic strings atau retakan tersebut.
Penelitian terkait retakan di alam semesta ini dilakukan dari sepasang galaksi misterius yang muncul dan disebut sebagai SDSSJ110429.61 + 233150.3. Dua galaksi ini diduga hanyalah satu yang memang terlihat berbeda.
Para ilmuwan menyebut fenomena ini sebagai pelensaan gravitasi yang terjadi ketika munculnya benda angkasa dengan ukuran besar layaknya galaksi yang kemudian menyebabkan garis melengkung di ruang dan waktu.
Mirip lensa, benda yang menyebabkan cahaya melengkung ini disebut sebagai lensa gravitasi. Meskipun begitu, para ilmuwan memutuskan untuk menyebut hal ini sebagai cosmic strings atau retakan.
Cosmic strings pada umumnya dapat terdeteksi dalam Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi dari terjadinya Big Bang. Retakan dari cosmic strings ini pada awalnya muncul di area bernama CSc-1.
Jika memang benar adanya senar kosmik atau cosmic strings atau retakan di alam semesta, maka kemungkinan akan menimbulkan gelombang gravitasi yang menyebabkan pelensaan gravitasi saat ruang dan waktu menjadi bengkok karena benda yang sangat besar.
Hingga kini, para ilmuwan hanya menduga jika telah menemukan pelensaan gravitasi. Sayangnya, penelitian lebih lanjut masih akan dilakukan untuk mengetahui detailnya.