Suara.com - Kementerian Perindustrian mengakui kalau rencana investasi Apple ke Indonesia sebesar 100 juta Dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun tidak adil jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti India, Vietnam, dan Thailand.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif, menyinggung soal tawaran investasi Apple yang disebut naik 10 kali lipat. Sebelumnya 10 Apple berencana investasi 10 juta Dolar AS, tapi kini naik menjadi 100 juta Dolar AS.
“Kami berpendapat bahwa tidak fair juga disebut-sebut menaikkan investasi hingga 10 kali lipat," ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Kamis (21/11/2024).
Ia lalu menyinggung keuntungan Indonesia dari nilai investasi Apple Rp 1,5 triliun itu dengan membandingkannya dari India, Vietnam, dan Thailand.
"Seharusnya kita melihat apakah nilai 100 juta Dolar AS tersebut berkeadilan atau tidak bagi Indonesia, dibandingkan dengan negara tujuan investasi Apple lainnya seperti India, Vietnam, dan Thailand,” tegasnya.
Investasi Apple di India, Vietnam, dan Thailand
Apple sendiri nyatanya memang semakin mengandalkan para pemasok dari India untuk memproduksi komponen utama perangkat mereka yang mencakup iPhone, MacBook, iPad, hingga AirPods.
Mengutip laporan Business Standard pada Kamis (21/11/2024), Apple dilaporkan telah bermitra dengan lebih dari 40 perusahaan India yang mencakup Dixon Technologies, Amber Electronics, HCLTech, Wipro, dan Motherson Group.
Sementara itu, Foxconn yang merupakan perusahaan asal Taiwan tapi perakit terbesar komponen Apple, berencana menambah investasi sebesar 1 miliar Dolar AS (sekitar Rp 15,9 triliun) di India.
Baca Juga: Kemenperin Ungkap Isi Proposal Investasi Apple ke Indonesia, Ada Pembangunan Pabrik
Untuk Vietnam, investasi Apple telah mencapai 15,84 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 252 triliun yang menciptakan 200 lapangan kerja, sebagaimana dilansir dari Reuters.