Misteri Kepunahan Hewan Raksasa Terungkap! Ini 6 Penyebabnya

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 20 November 2024 | 14:59 WIB
Misteri Kepunahan Hewan Raksasa Terungkap! Ini 6 Penyebabnya
Ilustrasi hewan raksasa zaman pra sejarah menggunakan AI Chat GPT [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, kita masih bisa melihat hewan besar seperti gajah atau ikan paus. Namun, jika kita mundur ke masa prasejarah, dunia ini pernah dihuni oleh hewan raksasa-raksasa sejati.

Seperti dinosaurus, ular besar, buaya seukuran bus, hingga armadillo sebesar mobil. Pertanyaannya, mengapa sekarang hanya sedikit hewan raksasa yang tersisa?

Merangkum pendapat Greg Erickson, ahli paleobiologi vertebrata di Florida State University di Tallahassee yang berspesialisasi dalam ilmu purbakala reptil Live Science dan ahli paleontologi Universitas Edinburgh, Steve Brusatte di LiveScience.com, berikut penyebabnya:

1. Perubahan Lingkungan yang Ekstrem

Baca Juga: Dari Nabi Musa Hingga Zaman Modern: Misteri dan Fakta di Balik Manusia-Manusia Raksasa

Pada masa lalu, konsentrasi oksigen di atmosfer jauh lebih tinggi dibandingkan sekarang. Ini sangat berpengaruh pada ukuran hewan.

Serangga, misalnya, tumbuh hingga memiliki bentang sayap yang sangat lebar pada zaman itu. Saat kadar oksigen menurun, kemampuan makhluk hidup untuk mendukung tubuh raksasa juga ikut berkurang.

2. Kehidupan yang Hemat Energi

Banyak hewan raksasa masa lalu, seperti dinosaurus, memiliki keunggulan unik: tubuh mereka lebih hemat energi dibandingkan mamalia besar saat ini.

Para ilmuwan menduga dinosaurus berada di antara kategori berdarah dingin dan panas. Hal ini memungkinkan tubuh besar mereka tidak terlalu membutuhkan makanan sebanyak mamalia besar seperti gajah modern.

Baca Juga: Rocky Gerung Sentil yang Doyan Pamer Tas Hermes: Dulu Buat Lindungi Privasi hingga Melawan Rasisme!

3. Evolusi dan Kehilangan Waktu

Gigantisme tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan jutaan tahun evolusi agar garis keturunan hewan bisa mencapai ukuran besar.

Namun, peristiwa kepunahan massal sering memusnahkan hewan-hewan besar lebih dulu. Akibatnya, butuh waktu sangat lama untuk "mengisi ulang" ekosistem dengan raksasa baru.

4. Gigantisme Sosial vs Individu

Ahli biologi evolusi, Geerat Vermeij, menjelaskan bahwa organisasi sosial menggantikan gigantisme individu di darat.

Hewan-hewan kecil seperti serigala dan hyena bekerja sama dalam kelompok untuk berburu mangsa besar, membuat hewan raksasa rentan.

Fenomena ini mengurangi kebutuhan tubuh besar sebagai mekanisme dominasi.

5. Habitat yang Tidak Lagi Mendukung

Lingkungan masa lalu memberikan ekosistem kaya akan makanan, oksigen, dan ruang luas untuk mendukung tubuh besar.

Ketika habitat semakin sempit akibat perubahan iklim atau ulah manusia, hewan besar kehilangan "rumah" mereka.

Mammoth berbulu, misalnya, musnah 10.000 tahun lalu akibat pemburuan manusia dan perubahan lingkungan.

6. Kehidupan Laut: Tempat Aman Bagi Raksasa

Laut tetap menjadi "surga" bagi raksasa seperti paus biru, hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi.

Tidak seperti di darat, kehidupan di laut cenderung menghambat pembentukan kelompok berburu kompleks seperti yang dilakukan serigala. Karena itu, hewan besar di lautan tetap mampu bertahan.

Kini, raksasa seperti dinosaurus hanya tersisa dalam fosil. Namun, jejak mereka mengajarkan kita bagaimana evolusi, lingkungan, dan manusia memengaruhi keberlangsungan makhluk hidup besar di planet ini.

Masihkah kita akan melihat raksasa lain di masa depan? Waktu yang akan menjawabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI