Thailand mencatat jumlah serangan penipuan finansial tertinggi yaitu 141.258, diikuti oleh Indonesia dengan 48.439.
Vietnam mengalami 40.102 serangan sementara Malaysia mencatat 38.056 serangan penipuan terkait keuangan.
Singapura dan Filipina mencatat jumlah ancaman paling sedikit yaitu masing-masing 28.591 dan 26.080.
Thailand dan Singapura mencatat dua peningkatan tertinggi masing-masing sebesar 582 persen dan 406 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Phishing finansial akan terus berkembang di kawasan ini dan sektor-sektor seperti perbankan, asuransi, dan e-commerce akan tetap menjadi target utama,” ungkap Hia.
Menurutnya, selain email phishing tradisional, penjahat dunia maya juga akan terus mengeksploitasi media sosial dan platform pengiriman pesan untuk menyebarkan tautan palsu, halaman, dan aplikasi palsu.

Dia menambahkan, dengan semakin maraknya deepfake, kita juga akan melihat peningkatan video dan pesan suara palsu yang sangat canggih dan lebih sulit dideteksi.
“Kini, perusahaan harus lebih meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka, dengan menerapkan solusi yang kuat, mengadopsi praktik terbaik, dan melatih tenaga kerja mereka untuk menumbuhkan kesadaran akan ancaman dunia maya dan cara melindungi diri dan organisasi mereka,” pungkas Hia.
Baca Juga: Penjahat Siber Manfaatkan Peluncuran Film Joker: Folie Deux Melakukan Serangan Phising