Suara.com - Dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 lalu, pasangan Ridwan Kamil dan Suswono mengungkap rencana guna menangani suhu panas. Salah satu ide yang disampaikan oleh Ridwan Kamil adalah penanaman pohon di atap gedung.
Ridwan Kamil memberikan beberapa taktik guna bisa menangani suhu panas di Jakarta. Dirinya menyebut akan menanam 3 juta pohon layaknya strategi yang dilakukan di kota Medellin, Kolombia.
Penanaman pohon ini juga dilakukan tidak hanya di jalanan namun juga di atap gedung untuk menurunkan efek gas rumah kaca. Tidak hanya itu, ada juga penanganan melalui kota hijau dan memperluas jumlah transportasi JakLingko.
Terkait rencana pasangan Ridwan Kamil dan Suswono guna menangani suhu panas di Jakarta, apa efektif jika menanam pohon di atap gedung?
Baca Juga: Saksikan Penampilan di Debat Pilkada Pamungkas, Muzani Gerindra Pede RK-Suswono Menang di Jakarta
Strategi menanam pohon di atap gedung dirasa dapat membantu menciptakan ruang hijau. Dilansir dari Popsci menyebut bahwa penanaman pohon di atap gedung tidak bisa dikatakan optimal.
Pasalnya, pohon pada umumnya tidak tumbuh dengan baik di atas gedung pencakar langit. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi berangin yang mempengaruhi daun pada pertumbuhan pohon.
Beberapa tanaman berevolusi untuk hidup di daerah beriklim panas dan berangin sehingga membutuhkan adaptasi lebih ketika berada di atas gedung. Suhu ekstrem di atas atap juga ikut mempengaruhi kondisi pertumbuhan pohon nantinya.
Lebih lanjut, beban struktural pada tanah, tanaman dan sistem irigasi juga mempengaruhi pertumbuhan pohon di atap gedung. Selain itu, lokasi penanaman ini membutuhkan perawatan khusus dan irigasi yang lebih baik.
Meskipun begitu, ide penanaman pohon di atap gedung untuk mengurangi suhu panas ini memang berhasil di Bosco Verticale, Italia hingga Marina Bay Sands di Singapura.
Baca Juga: Suswono Merasa Paling Siap dan Berpengalaman Bareng RK, Sindir Paslon Lain?
Secara umum, penanaman pohon di atap gedung ini memang bisa menjadi solusi efektif menangani suhu panas. Sayangnya, efektivitas penanganan hal ini cukup rumit serta perlu mempertimbangkan struktur gedung untuk menopang beban tambahan nantinya.