Suara.com - Isu mengenai markas judi online (judol) yang beredar di Kamboja saat ini tengah menjadi topik perbincangan hangat di media sosial, khususnya platform X.
Beberapa warganet mengunggah peta wilayah Poipet, sebuah kota di Kamboja yang diduga menjadi sarang judi online dan banyak orang Indonesia yang bekerja di sana.
Hal ini pun dibagikan oleh akun X @_n0t4lfiaccount yang membagikan beberapa tangkapan layar peta Poipet. Pasalnya, cukup banyak warung makanan khas Indonesia yang tersedia di kota tersebut.
"Kota perbatasan yang terkenal dengan [redacted]. Jumlah penjual makanan khas Indonesia jauh lebih banyak dibanding negara lain. Ada supply karena ada demand, paham pasti kenapa demand itu ada di lokasi tersebut," cuit pemilik akun.
Baca Juga: Usai Pecat Pegawai Buntut Judi Online, Komdigi Malah Tambah Personel Baru
Menariknya, warganet lainnya juga menemukan lowongan kerja bagi orang Indonesia yang ingin menjadi admin judi online di kota tersebut. Dalam postingan yang diunggah oleh akun @emhawinoto, admin judi online dilarang untuk tidak terlibat dengan judi dan narkoba.
"Ternyata loker judi syaratnya nggak boleh berjudi dan narkoba," tulis pemilik akun tersebut.
Dalam tangkapan layar yang diunggah, beberapa syarat untuk lowongan kerja bagi orang Indonesia yang sudah berada di Poipet mencakup tidak berjudi dan narkoba, gaji Rp 5 juta, uang makan Rp 8.000 dan dapat naik setelah tiga bulan, bonus per bulan bisa mencapai Rp 10 juta, fasilitas lengkap, dan diperbolehkan mengambil libur setelah tiga bulan bekerja sebagai admin judi online.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 1.100 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar dari warganet lainnya.
"Yang mereka tawarkan sendiri tidak boleh dicobain pegawainya, betapa pintarnya bandar dan betapa tol**nya pemain slot yang sampai kecanduan dan berharap rejeki dari jackpot yang cuma pemberian semata itu," cuit akun @m_ri******
Baca Juga: 3 Nomor Aduan Judi Online, Ada Layanan Blokir Rekening Bandar
"Ya sama, kayak yang punya pabrik rokok nggak bakal ngerokok," komentar @sir*******
"Karena mereka tau daya rusak judi dan narkoba. Ketika ketagihan akut, bisa nyolong ke mana-mana termasuk uang atau aset kantor bisa kena colong," sahut @pu**_*********
"Bukan karena biar nggak kecanduan judi sih. Lebih ke mereka nggak mau gamenya sendiri dimanipulasi dari dalam. Bisa kaya raya lah itu pegawai kalau ikutan main terus dibikin menang sendiri," timpal @kat*_***
"Lihat berita Kamboja sekarang negara dengan pembangunan tercepat, kalian tau kan duit darimana itu. Prabowo kalau nggak bisa nyikat bos bos judol, aneh sih. Ini soal pertahanan nasional juga padahal. Ekonomi negara diangkut keluar sama dikekep bos bos judol itu," tambah @joe*